Senin, 15 November 2010

Lapisan Phyllo di dalam balkava

DI HOTEL-HOTEL berbintang seperti Hotel Mulia atau Hotel Indonesia Kempinsky, menu baklava dapat kita temukan dengan mudah. Tahukah Anda, dulunya baklava memang hanya dikonsumsi oleh orang kaya, termasuk sultan Turki yang menyantap sajian ini bersama harem-haremnya. Kebiasaan yang sudah berlangsung sejak abad ke-3 SM ini akhirnya memunculkan ungkapan orang miskin yang terkenal di Timur Tengah sana: "I am not rich enough to eat baklava in my house."

Sampai pertengahan abad ke-19 baklava masih dihidangkan khusus untuk orang berpunya. Tapi kini, Baklava bisa dikonsumsi oleh siapa saja. Restoran Turki di Indonesia dan gerai makanan tertentu menyediakan Baklava sebagai dessert atau sebagai camilan tersendiri. Sekilas, penganan dengan bentuk pastri yang berasal dari Turki ini tampak penuh dengan isi daging yang tebal. Padahal, ini bukanlah daging melainkan kacang walnut atau pistche yang diberi pemanis (biasanya gula atau madu) lalu dibungkus dan dilapisi roti tipis.

Lapisan Phyllo dalam Baklava

Walaupun dikenal sebagai makanan pencuci mulut, baklava juga seringkali menjadi camilan pelengkap acara bersantai. Di Timur Tengah sendiri, baklava populer sebagai penganan bulan Ramadhan. Satu hal yang mungkin tidak banyak diketahui, baklava dibuat dengan tingkat kesabaran tinggi karena disusun dari puluhan phyllo pastry, lembaran adonan yang tipis seperti kertas yang dilapis demi-lapis.

Phyllo yang menjadi lapisan baklava ini dibuat dari adonan tepung, air, minyak, cuka, dan kuning telur. Campuran phyllo ini kemudian dipipihkan sampai setipis kertas. Setiap penipisan selesai, lapisan per lapisan harus ditaburi tepung agar tidak lengket dan menghindari phyllo tidak putus atau sobek. Untuk membuat Baklava diperlukan sekitar 40 phyllo pastry yang dioles dengan mentega tawar (korsvet) lapis demi lapis. Terdengar cukup melelahkan, bukan?

Saus Lezat Baklava

Tumpukan phyllo ini kemudian akan diisi dengan satu jenis kacang atau campuran beberapa kacang, tergantung selera. Setelah diisi, adonan kue ini kemudian disiram madu dan gula. Di tempat asalnya, baklava dipanggang dalam oven batu dan begitu matang langsung disiram air mawar atau sirup berupa karamel yang diberi campuran cengkeh. Cairan manis beraroma ini segera meresap ke dalam tiap helai kue yang merekah dan berlapis-lapis.

Campuran cengkeh dalam sirup baklava dipercaya bisa meletupkan gairah seksual baik pria maupun wanita. Rempah-rempah lain yang biasa dicampurkan adalah kayu manis dan kapulaga. Apabila kayu manis hanya cocok untuk wanita, kapulaga bermanfaat untuk pria. Peranan madu dalam kapulaga pun tak kalah penting. Secara keseluruhan, baklava berfungsi sebagai kudapan yang tak hanya menutrisi tubuh, tetapi juga memberi kebahagiaan jiwa dan raga.

Kini, rasanya tidak sulit menemukan baklava karena hampir di semua restaurant turki ada. Tampilan baklava pun semakin modern dan beragam. Ada yang berbentuk telunjuk berisi kurma berbalut wijen, sarang burung, jajaran genjang, dan segi-empat/amplop. Jadi, yang mana yang Anda suka?
Sumber: OpenRice.com

Lihat Juga: cafe

Label: , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda