Jumat, 30 Juli 2010

Banh Cung Khas Vietnam

Bánh chưng adalah makanan Vietnam dari beras ketan yang merupakan hidangan khas tahun baru Tết. Bentuknya persegi, dan pembungkusnya adalah daun pohon yang disebut dong. Isinya melambangkan kemakmuran pedesaan di Vietnam (daging babi), dan warna kuning kerajaan (kacang hijau yang sudah dikupas dan dilumatkan). Ketika dibuka, daun pembungkus membuat permukaan beras ketan berwarna hijau yang merupakan lambang panen beras yang melimpah.[1]

Beras ketan diletakkan di atas beberapa lembar daun yang disusun sebagai pembungkus. Di tengah-tengah daun diletakkan beras ketan. Sebelum dibungkus, di atas beras ketan ditambahkan kacang hijau yang sudah dilumatkan, daging babi, bumbu, dan sedikit beras ketan lagi di atasnya. Bungkusan dibentuk persegi, dan diikat erat dengan tali hingga padat sebelum direbus sekitar 8 jam hingga matang. Bánh chưng dipotong-potong lebih dulu sebelum dimakan bersama asinan sayuran ("dưa món") atau kecap ikan. Menurut tradisi Vietnam, setiap rumah meletakkan sepasang bánh chưng di altar keluarga.

Menurut cerita rakyat Vietnam, Raja Hung Vuong VI memerintah negeri ketika orang masih berpendapat bentuk langit adalah bundar, dan bentuk bumi adalah persegi. Raja menugaskan putra-putranya yang berjumlah 22 orang untuk mencari makanan yang terenak. Pangeran yang membawa makanan terenak akan diangkat sebagai raja. Dua puluh satu pangeran berangkat ke seluruh penjuru negeri untuk mencari makanan terenak, namun pangeran ke-16 bernama Lang Lieu hanya tinggal di dalam istana. Ia pandai berburu dan menulis puisi, namun tidak berangkat karena ibu susu yang membesarkannya sedang sakit. Pada suatu malam, Lang Lieu mendapat petunjuk dalam mimpi bahwa nasi adalah makanan yang paling enak. Setelah mencoba-coba, ia menciptakan makanan baru dari beras dibungkus daun dengan bentuk persegi empat dan bundar. Ketika musim semi tiba, raja mengumpulkan 22 orang putranya. Semua makanan yang dibawa pangeran dicoba oleh raja. Dibandingkan makanan yang dibawa 21 pangeran lain, makanan yang dibuat Lang Lieu ternyata paling enak. Lang Lieu menjelaskan bahwa makanan yang dibuatnya melambangkan langit (bulat) dan bumi (persegi). Raja senang sekali dengan penjelasan Lang Lieu. Makanan yang dibuat Lang Lieu dinamakannya sebagai bánh chưng (makanan dengan bungkusan berbentuk persegi) dan bánh dầy (makanan dengan bungkusan berbentuk bundar).
Sumber: Wikipedia

Lihat Juga: Restaurant Restoran

Label: , ,

Kamis, 29 Juli 2010

Pasta for Us

Pasta alla carbonara (usually spaghetti, but also fettuccine, rigatoni or bucatini) is an Italian pasta dish based on eggs, pecorino romano, guanciale, and black pepper. The dish was created in the middle of the 20th century.

The recipes vary, though all agree that cheese (pecorino, Parmesan, or a combination), egg yolks (or whole eggs), cured fatty pork, and black pepper are basic. The pork is fried in fat (olive oil or lard); a mixture of eggs, cheese, and butter or olive oil is combined with the hot pasta, cooking the eggs; the pork is then added to the pasta. Guanciale is the most traditional meat, but pancetta is also used. In the US, it is often made with American bacon.

Cream is not common in Italian recipes, but is used in the United States, France, Spain, the United Kingdom, Australia and Russia (especially in Moscow). Other Anglo/Franco variations on carbonara may include peas, broccoli or other vegetables added for colour. Yet another American version includes mushrooms. Many of these preparations have more sauce than the Italian versions.

In all versions of the recipe, the eggs are added to the sauce raw, and cook (coagulate) with the heat of the pasta itself.

Origin and history

Like most recipes, the origins of the dish are obscure, and there are many legends about it. As the name is derived from the Italian word for charcoal, some believe that the dish was first made as a hearty meal for Italian charcoal workers. This theory gave rise to the term "coal miner's spaghetti", which is used to refer to spaghetti alla carbonara in parts of the United States. Others say that it was originally made over charcoal grills, or that it was made with squid ink, giving it the color of carbon. Another rumour about the origin of the name suggests that the way abundant black pepper was added to the dish (before or after serving) especially during winter, made the black pepper flakes among the whiteish sauce look like charcoal, or perhaps the effect one gets when a casserole dish is accidentally "burnt". It has even been suggested that it was created by, or as a tribute to, the Carbonari ("charcoalmen"), a secret society prominent in the unification of Italy.

The dish is not present in Ada Boni's 1927 classic La Cucina Romana, and is unrecorded before the Second World War. It was first recorded after the war as a Roman dish, when many Italians were eating eggs and bacon supplied by troops from the United States, and the name may be from a Rome restaurant called 'Carbonara'. More recently, a restaurant in Rimini has claimed the original recipe was born during WWII.

The recipe was included in Elizabeth David's 1954 cookbook published in Great Britain. The dish became popular among American troops stationed in Italy; upon their return home, they popularized spaghetti alla carbonara in North America.



Source: www.wikipedia.com

See also: steak, marzano









Label: , ,

Cara Hidup Sehat: Waktu, Komunikasi dan Makanan

Oleh: Ratih

Sadarkah kita akan kesehatan pribadi? Jawabannya bisa beragam disertai dengan tindakan aktif ataupun pasif dari kita dalam menjaga kesehatan. Tak disangka, perhatian orang pada kesehatan pribadi tergantung dari konsep waktu, cara berkomunikasi dan tentu saja makanan yang disantapnya sehari-hari. Tak banyak orang yang menyadari bahwa pandangan hidup soal waktu dan cara berkomunikasi menjadi poin pula dalam pembahasan soal kesehatan tubuh. Orang banyak membicarakan soal makanan semata. Maka, secara singkat tulisan ini membahas mengapa waktu dan komunikasi juga penting.


Budaya menghargai waktu memang berbeda-beda dari tiap masyarakat. Bagi masyarakat Asia, kebanyakan hidup untuk hari ini sehingga mereka lebih suka melakukan banyak hal dalam satu waktu. Sementara budaya Amerika memiliki konsep waktu jauh ke depan. Sehingga mereka fokus melakukan satu hal setiap waktu. Budaya Amerika menekankan pada rutinitas demi kesehatan jangka panjang. Sementara budaya Asia lebih menekankan pada kegiatan variatif serta kenal dengan konsep takdir. Sehingga soal kesehatan bukan semata tanggung jawab pribadi melainkan ada peran Tuhan yang terlibat didalam setiap unsur kehidupan kita. Di dunia barat, penemuan yang lebih mutakhir dalam teknologi kesehatan memungkinkan mereka melakukan medical check up rutin. Sehingga cara mereka menjaga kesehatan lebih ke arah bio medical secara kimiawi teknis.


Cara berkomunikasi yang berbeda juga turut berpengaruh pada cara menjaga kesehatan. Komunikasi terbuka budaya Amerika memungkinkan mereka memiliki hubungan informal yang dekat dalam setiap situasi. Sehingga setiap masalah mudah dicari solusinya, tanpa dipendam dalam hati yang biasanya menjadi penyebab stres yang berpengaruh pada kesehatan tubuh. Sementara pada budaya Asia, lebih formal kecuali hubungan dengan keluarga amat dekat. Tentu saja, hubungan yang dekat dengan anggota keluarga ini melahirkan budaya jaga kesehatan yang berbeda pula. Konsep reinkarnasi yang dikenal pada beberapa masyarakat Asia menyebabkan anggota keluarga kurang perhatian bila anggota keluarganya yang lain menderita sakit.


Terkecuali, uniknya di Indonesia kita mengenal jamu yang dapat dikatakan salah satu cara jaga kesehatan secara rutin demi kebaikan di masa yang akan datang. Hubungan dengan anggota keluarga juga dekat. Bisa dikatakan Indonesia memiliki budaya menjaga kesehatan yang cukup baik bila menilik dari budaya minuman jamu tersebut. Jadi sebenarnya nenek moyang kita cukup kenal dengan konsep waktu orientasi masa depan.


Makanan yang kita konsumsi juga cukup sehat. Misalnya saja, gado-gado yang meruapakan campuran dari telur dan sayuran yang ditaburi sambal kacang yang khas. Gado-gado, makanan favorit khas Indonesia ternyata mampu membawa nama Indonesia dalam kancah internasional. Tak disangka, gado-gado menjadi juara pertama dalam lomba masak internasional (Liotorale Flegreo Nel Mondo) 2010, yang digelar di Napoli, Italia, Rabu (28/7). Paula Astrid Unu sebagai juru masak memenangkan sajiannya dalam kategori tampilan sajian estetika. Tentu saja dengan adanya penghargaan ini, tak usah merasa minder bila menyebut gado-gadi sebagai makanan favorit. Sebab, selain memang termasuk makanan sehat, gado-gado juga berprestasi kaliber internasional.


Jadi, bila anda ingin hidup sehat, perbaikilah konsep waktu, cara berkomunikasi dan makanan anda tentu saja.



See also: Table 8, Loewy



Label: , , ,

Bandeng Presto

Bandeng presto adalah makanan khas Indonesia yang berasal dari daerah Semarang, Jawa Tengah. Makanan ini dibuat dari ikan bandeng (Chanos chanos) yang dibumbui dengan bawang putih, kunyit dan garam. Ikan bandeng ini kemudian dimasak pada alas daun pisang dengan cara presto. Presto adalah cara memasak dengan uap air yang bertekanan tinggi. Makanan yang dimasak dengan cara ini diletakkan dalam panci yang dapat dikunci dengan rapat. Air yang berada di dalam panci ini kemudian dipanaskan hingga mendidih. Uap air yang timbul akan memasak makanan yang berada di dalam panci ini. Karena ikan bandeng terkenal memiliki banyak duri, bandeng presto adalah makanan yang digemari karena dengan cara masak presto duri-duri ini menjadi sangat lunak.

Lihat Juga:
Cafe
Japanese food
Chinese food

Label: , ,

Rabu, 28 Juli 2010

Berjuang Demi Nasib

Beruntunglah kita masih bisa tertawa lebar. Tak terlalu memikirkan makanan yang akan disantap hari ini atau esok hari. Terkadang dengan mudahnya kita buang-buang makanan yang sudah menjadi hak kita ke tempat sampah. Sementara, berdasarkan penelitian di daerah Muara Gembong dan Pebayuran, Kabupaten Bekasi kita bisa melihat seorang ibu yang tua renta bersusah payah demi menikmati makan siang. Ibu ini memiliki seorang anak yang telah menikah dan memberikannya cucu. Harapan dengan adanya keluarga baru ini bisa memperbaiki taraf hidup mereka ternyata tak terbukti. Mereka malah semakin melarat karena anak dan menantunya hanyalah nelayan kecil dan buruh tani lepasan yang tak jua bisa sebut pendapatan mereka cukup, apalagi berlebih. Sehingga, ibu tua renta ini mencoba membantu diri dan keluarganya dengan menangkap ikan-ikan kecil di sungai. Seringkali ikan-ikan yang tertangkap jaring-jaring ini hanyalah ikan-ikan kecil yang tak sebesar ikan gurame atau ikan mas yang biasa kita santap. Ikan-ikan yang beliau peroleh hanyalah ikan-ikan kecil sebesar ibu jari. Padahal berat juga mengangkat jaring itu di pinggir sungai dengan resiko terpeleset. Bukan hanya itu, mereka memasak kembali menggunakan kayu bakar karena tabung gas yang dibagikan pemerintah begitu menakutkan serta mengancam jiwa.

Bersyukurlah kita, dengan segala fasilitas yang kita miliki di rumah, dengan banyaknya restoran yang bisa kita kunjungi setiap saat. Tanpa perlu mengeluarkan keringat layaknya ibu tua renta yang tak pantas lagi bekerja. (Ratih)

See also: seafood


Label: , ,

Senin, 26 Juli 2010

Kopi: Minuman Spiritual dan Sekuler

Kopi membangkitkan semangat di pagi hari dan menghangatkan perbincangan di malam hari. Pada beberapa budaya, kopi bahkan menjadi salah satu properti ritual keagamaan. Kini, kopi adalah komoditi yang paling sering diperdagangkan nomer dua setelah minyak. Sekitar $80 milyar dikeluarkan untuk komoditi ini setiap tahunnya, dan lebih dari 20 juta orang bertumpu hidupnya pada kopi. Dapat diperkirakan, kopi bermula di sebuah pegunungan hutan tropis (sekarang Ethiopia) pada abad 10 sesudah masehi. Berdasarkan legenda, kopi ditemukan oleh penggembala kambing bernama Kaldi. Suatu hari, kambingnya tidak mendengarkan panggilannya. Kambing Kaldi menyusup diantara semak dan menari-nari. Keheranan, Kaldi mencoba kunyah dedaunan yang dimakan kambingnya. Tak lama kemudian dia pun menari-nari. Legenda yang cukup unik, bukan?

Awalnya, pencinta kopi tidak meminum kopi seperti yang kita kenal sekarang namun mereka harus mengunyah daunnya terlebih dahulu dicampur buah beri. Lalu diseduh dengan air panas. Campuran daun kopi dan buah beri dibiarkan mengendap. Lalu campuran ini di-mix dengan lemak binatang sebagai makanan kecil atau dibuat semacam anggur bila buah berinya telah terfermentasi. Kemudian, cara bakar dan tumbuk biji kopi hingga bubuk seperti kita kenal sekarang dimulai pada abad 13 dan 16. Seiring dengan waktu, para pedagang dan penjual beli budak belian membawa kopi melalui Ethiopia ke arah timur Laut Merah (sekarang Yaman) pada abad 15. Daerah tersebut kemudian menjadi tempat dibudidayakannya kopi. Kota pelabuhan al-Makkha atau Mocha menjadi sebutan salah satu biji yang kita kenal sekarang. Qahwah, bahasa Arab untuk anggur dipercaya berhubungan dengan kata kopi. Sebab, awalnya kopi dibawa serta para sufi yang mengembara dalam perjalanan spiritual mereka. Tak lama kemudian, kopi menjadi minuman sekuler yang tersedia di rumah maupun tempat umum, menjadi tren masa kini. (Alih Bahasa Oleh: Ratih)

Sumber:
Barbas. Kerren. 2006. The Little Black Book of Coffee. New York: Peter Pauper Press, Inc.


See also: Tamani, Marzano

Label: ,

Pudak

Pudak adalah makanan/kue khas kota Gresik, Jawa Timur, Indonesia. Makanan ini terbuat dari bahan tepung beras, gula pasir/gula jawa dan santan kelapa yang dimasukan kemasan terbuat dari bahan yang disebut "ope" yaitu [ [pelepah daun pinang ]]. Pudak juga ada yang berbahan sagu dan disebut pudak sagu. Pada perkembangannya, ragam pudak tidak terbatas 3 rasa macam saja seperti sebelumnya : pudak putih (gula pasir), pudak merah (gula jawa) dan pudak sagu. Pada masa kini, oleh kreatifitas pembuat kue pudak untuk merebut pasar, maka ragam dan rasa pudakpun bertambah, diantaranya pudak pandan yang berwarna hijau dan harum karena campuran sari daun pandan. namun terkadang para pembuat pudak memilih menggunakan daun suji sebagai perwarna pengganti, mengingat warnanya yang lebih kuat hijaunya, sensasinya juga tak kalah dengan daun pandan. Disamping rasa yang khas, bentuk kemasan pudak tidak ada yang menyamai di antara jajanan manapun. Dari bahan yang sudah mulai langka, pembuatannya pun tidak sederhana. Pangkal pelepah daun pinang harus disamak lebih dahulu untuk memisahkan kulit luar dan kulit dalam. kulit bagian dalam inilah yang dimanfaatkan. Setelah dibersihkan dan dipotong-potong sesuai ukuran, kemudian dilipat dan dijahit dengan alur seperti huruf L tanpa sudut, sehingga sisi dan dasarnya tertutup dan membentuk ruang seperti gelas. Setelah adonan dituangkan, ujung kemasan yang terbuka dikuncupkan dan diikat. Baru dikukus

Kue pudak merupakan jajanan yang kaya kalori dan mengenyangkan. Disamping itu kue ini bisa bertahan selama 3 hari, bila diangin-anginkan. Konon kue ini dibuat sesuai kebutuhan masyarakat Gresik yang saat itu yang bermata pencaharian sebagai pedagang, yang cenderung bepergian jauh.

Apabila anda yang ingin mencicipi citarasanya, anda bisa mendapatkannya saat berkunjung ke kota Gresik. Di komplek wisata religius seperti Makam Sunan Giri dan Makam Syeh Maulana Malik Ibrahim, misalnya. Atau bila anda sempat bisa pula didapatkan di Pasar Kota Gresik, atau di toko-toko kue khas Gresik di sepanjang Jln. Sindujoyo. Disana akan lebih banyak jajanan khas Gresik, yang tak akan ditemukan di kota-kota lain.

Tapi seandainya anda tidak punya waktu karena tengah dalam perjalanan melewati kota Gresik,anda bisa berhenti sejenak di Jln. Veteran, di seberang Gedung Wisma Ahamad Yani]]berderet toko-toko kue yang menyediakan pudak yang tergantung dalam rangkaian-rangkaian yang masing-masing berisi lima biji kue. Tapi jangan lupa, mintalah yang paling baru/segar.

Namun bila anda memang tak pernah punya kesempatan, pesankan saja oleh-oleh dari teman anda yang akan datang dari kota Gresik. Bagus Cahyono mengucapkan Selamat berbelanja !

Kue khas Gresik lainnya : - Jubung, jenang ketan berwarna hitam dalam tabung Ope,dengan taburan biji wijen. - Ayas, jenang ketan warna-warni dalam bentuk potongan-potongan kecil, juga bertabur wijen. - Nasi Krawu, nasi punel dengan lauk olahan daging yang dicabik-cabik serta bumbu kelapa dan sambal yang sangat khas. - Dan banyak lagi yang lainya...,
sumber: wikipedia

Nikmati Juga:
steak
dim sum
seafood

Label: , ,

Peringatan Hari Anak Nasional: Hak Anak untuk Sehat Berprestasi

Tanggal 23 Juli ditetapkan sebagai Hari Anak Nasional (HAN) berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984. Tema tahun ini adalah: Anak Indonesia Belajar untuk Masa Depan, dan sub tema: Kami Anak Indonesia, Jujur, Berakhlak Mulia, Cerdas, dan Berprestasi. Untuk itu, jaminan pemenuhuan hak-hak anak untuk memperoleh pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan dan perlindungan yang bermutu harus terus kita upayakan (Pedoman HAN. 2010).

Salah satu faktor penting dalam rangka menjamin anak-anak yang berprestasi adalah dengan menyediakan makanan bergizi bagi mereka. Tentu, bahan bakunya harus terjamin bersih. Salah satu restoran di Jakarta ini dikenal selektif memilih bahan baku. Selain itu, jaminan kebersihan bahan dan lingkungan pun tak diragukan lagi.

Anak-anak yang berprestasi adalah anak-anak yang memiliki waktu belajar dan bermain. Tentunya lingkungan rumah dan sekolah selayaknya mendukung fasilitas mereka. Bukan sekedar fasilitas materi tapi juga pemenuhuan kebutuhan kasih sayang. Kasih sayang pada anak ini diekspresikan dengan berbagai cara. Setiap keluarga memiliki keunikan sendiri. Mereka mengungkapkan dengan mendengarkan pendapat anak atau memenuhi kemauan anak bila berprestasi. Satu paket yang tepat bisa anda peroleh disini, selain menyediakan makanan sehat bergizi, tempat ini juga memiliki bonus jam tangan anak. Sehingga mereka bisa membagi waktu antara belajar dan bermain. (Ratih)

KIDZU BENTO FUN HOURS SERIES. Dobel Seru !!! BARU HADIAHnya, BARU MENUnya.

Mulai 17 Mei 2010, hanya dengan membeli paket KIDZU BENTO seharga Rp. 18.182,-*, kamu bisa dapatkan salah satu jam tangan Fun Farm yang lucu-lucu. Ada Momoow & Kokekko.





Lihat juga: Loewy, Table 8

Label: ,

Jumat, 23 Juli 2010

Grilled Meat

Satay (pronounced /ˈsæteɪ/ SA-tay) or sate is a dish of marinated, skewered and grilled meats, served with a sauce.[1] Satay may consists of diced or sliced chicken, goat, mutton, beef, pork, fish, tofu, or other meats; the more authentic version uses skewers from the midrib of the coconut leaf, although bamboo skewers are often used. These are grilled or barbecued over a wood or charcoal fire, then served with various spicy seasonings.

Satay may have originated in Java or Sumatra, Indonesia [2]. Satay is available almost anywhere in Indonesia; it has become a national dish of Indonesia[3]. It is also popular in many other Southeast Asian countries, such as: Malaysia, Singapore, Brunei, Thailand, the southern Philippines and in the Netherlands, as Indonesia is a former Dutch colony.

Satay is a very popular delicacy in Indonesia and Malaysia; Indonesia’s diverse ethnic groups’ culinary art (see Cuisine of Indonesia) have produced a wide variety of satays. In Indonesia, satay can be obtained from a travelling satay vendor, from a street-side tent-restaurant, in an upper-class restaurant, or during traditional celebration feasts. In Malaysia, satay is a popular dish - especially during celebrations - and can be found throughout the country. Close analogues are yakitori from Japan, shish kebab from Turkey, chuanr from China and sosatie from South Africa.

Turmeric is a compulsory ingredient used to marinate satay, which gives the dish its characteristic yellow colour. Meats commonly used include beef, mutton, pork, venison, fish, shrimp, squid, chicken, and even tripe. Some have also used more exotic meats, such as turtle, crocodile, and snake meat.

Satay may be served with a spicy peanut sauce dip, or peanut gravy, slivers of onions and cucumbers, and ketupat (rice cakes).

Pork satay can be served in a pineapple-based satay sauce or cucumber relish. An Indonesian version uses a soy-based dip.

Satay is not the same as the Vietnamese condiment sate, which typically includes ground chili, onion, tomato, shrimp, oil, and nuts. Vietnamese sate is commonly served alongside noodle and noodle-soup dishes.


Source: www.wikipedia.com

See also: restoran, makanan

Label: , ,

Kamis, 22 Juli 2010

Tinutuan

Tinutuan atau Bubur Manado adalah makanan khas Indonesia dari Manado,Sulawesi Utara.Ada juga yang mengatakan tinutuan adalah makanan khas Minahasa,Sulawesi Utara.Tinutuan merupakan campuran berbagai macam sayuran, tidak mengandung daging, sehingga makanan ini bisa menjadi makanan pergaulan antar kelompok masyarakat di Manado.Tinutuan biasanya disajikan untuk sarapan pagi beserta berbagai pelengkap hidangannya.
Kata tinutuan tidak diketahui asalnya.Sejak kapan tinutuan menjadi makanan khas kota Manado tidak diketahui dengan jelas. Ada yang mengatakan tinutuan mulai ramai diperdagangkan di beberapa tempat di sudut kota Manado sejak tahun 1970. Ada juga yang mengatakan sejak tahun 1981.

Tinutuan dipakai menjadi motto Kota Manado sejak kepemimpinan walikota Jimmy Rimba Rogi dan wakil walikota Abdi Wijaya Buchari periode 2005-2010, menggantikan motto Kota Manado sebelumnya yaitu Berhikmat.

Pemerintah Kota Manado melalui Dinas Pariwisata setempat pada tahun 2004(ada juga yang mengatakan pada pertengahan tahun 2005)menjadikan kawasan Wakeke, Kecamatan Wenang, Kota Manado sebagai lokasi wisata makanan khas Tinutuan.
Tinutuan, di Manado, disajikan dengan perkedel nike, sambal roa (rica roa, dabu-dabu roa), ikan cakalang fufu atau tuna asap, perkedel jagung. Tinutuan juga bisa disajikan dicampur dengan mie atau dengan sup kacang merah yang disebut brenebon.

Tinutuan yang disajikan bersama mie disebut midal, dimana akhiran dal tersebut berasal dari kata pedaal yakni nama lain untuk tinutuan khusus di wilayah Minahasa Selatan yang merupakan wilayah subetnis Tountemboan di Minahasa.

Tinutuan juga dapat dicampur dengan sup kacang merah yang disebut brenebon.Tinutuan yang dicampur dengan brenebon ini kadang juga ditambahkan tetelan sapi, yang konon dipercaya orang yang memakannya dapat menarik "roda" (gerobak).Pada komunitas Kristen di Manado, tinutuan yang dicampur dengan brenebon ini dapat juga disajikan khusus yaitu dengan ditambahkan kaki babi, biasanya pada acara khusus seperti acara tumpah makan yaitu pada hari pengucapan syukur di Manado.
Sumber: Wikipedia

Lihat Juga:
Restaurant
Restoran

Label: , ,

Fishy

Fish is a highly perishable product. The fishy smell of dead fish is due to the breakdown of amino acids into biogenic amines and ammonia.

Live food fish are often transported in tanks at high expense for an international market that prefers its seafood killed immediately before it is cooked. This process originally was started by Lindeye. Delivery of live fish without water is also being explored. While some seafood restaurants keep live fish in aquaria for display purposes or for cultural beliefs, the majority of live fish are kept for dining customers. The live food fish trade in Hong Kong, for example, is estimated to have driven imports of live food fish to more than 15,000 tonnes in 2000. Worldwide sales that year were estimated at US$400 million, according to the World Resources Institute.

If the cool chain has not been adhered to correctly, food products generally decay and become harmful before the validity date printed on the package. As the potential harm for a consumer when eating rotten fish is much larger than for example with dairy products, the U.S. Food and Drug Administration (FDA) has introduced regulation in the USA requiring the use of a time temperature Indicator on certain fresh chilled seafood products.

Source: www.wikipedia.com

See also: seafood, loewy, table 8

Label: , ,

Rabu, 21 Juli 2010

Puding di Kota

Menurut wikipedia, puding berasal dari bahasa Prancis boudin, berasal dari bahasa Latin botellus, meaning "small sausage," merujuk pada daging sosis yang kita kenal sekarang dari jenis puding di Eropa. Puding biasanya dinikmati sebagai makanan penutup. Rasanya yang lembut dan manis, menyegarkan mulut sekaligus pendingin perut. Bahan dasar puding yang dominan telur ini dipadu dengan susu. Puding dengan ragamnya mampu memberi nuansa lain pada acara makan menjadi tidak membosankan. Ibaratnya dalam tulisan, puding menjadi simpulan akhir dari keseluruhan hidangan yang disajikan dalam sebuah jamuan. Puding yang dingin lebih terasa enak bila ditambah fla.

Puding di Indonesia, bukan saja berfungsi sebagai makanan penutup, namun menjadi hidangan yang disajikan bila ada tamu datang, jajanan anak-anak di sekolah dan hadiah untuk sahabat tercinta. Saat ini, puding tidak harus diolah sendiri di rumah, kita bisa mendapatkannya dengan mudah. Sebab puding menjadi salah satu komoditas restoran cepat saji. (Ratih)

See also: cake, cafe

Label: ,

Gimbap di pilih menjadi makanan

Gimbap atau kimbap adalah makanan ringan khas Korea yang sangat digemari.Gimbap dibuat dari nasi yang digulung dengan rumput laut kering yang disebut gim. Isi dari gimbap dapat bermacam-macam, seperti daging, sosis atau omelet. Gimbap dipotong menjadi ukuran kecil dan disajikan dingin, biasanya disajikan dengan danmuji dan kimchi.

Bahan dasar gimbap adalah nasi, daging, sayuran yang diacar atau yang masih segar. Secara tradisional nasi dibumbui dengan garam dan minyak wijen atau minyak perilla. Isinya pun beragam, mulai dari ikan (dalam bentuk fish cake), daging kepiting, telur atau daging iga sapi yang dibumbui. Sedangkan bahan sayuran adalah ketimun, bayam, wortel dan danmuji.

Gimbap dipilih sebagai makanan terfavorit dari 100 jenis masakan Korea oleh orang asing.Mingguan terbesar Kanada, straight.com menulis artikel tentang gimbap dan membandingkannya dengan sushi dengan judul Korean kimbap rolls out of sushi's shadow.Artikel itu juga menuliskan komentar: "No need for soy sauce, wasabi, or pickled ginger: kimbap stands alone. It's a star waiting to be discovered."
Sumber: Wikipedia
Lihat Juga:
Restaurant
Restoran
Cafe

Label: , ,

Selasa, 20 Juli 2010

Noriiii...

Production

Production and processing of nori by current methods is a highly advanced form of agriculture. The biology of Porphyra, although complicated, is well understood, and this knowledge is used to control virtually every step of the production process. Farming takes place in the sea where the Porphyra plants grow attached to nets suspended at the sea surface and where the farmers operate from boats. The plants grow rapidly, requiring about 45 days from "seeding" until the first harvest. Multiple harvests can be taken from a single seeding, typically at about ten-day intervals. Harvesting is accomplished using mechanical harvesters of a variety of configurations. Processing of raw product is mostly accomplished by highly automated machines that accurately duplicate traditional manual processing steps, but with much improved efficiency and consistency. The final product is a paper-thin, black, dried sheet of approximately 18×20 cm (7.087×7.874 in) and 3 grams in weight.

There are several grades of nori available in the United States. The most common, and least expensive, grades are imported from China, costing about six cents per sheet. At the high end, ranging up to ninety cents per sheet, are "delicate shin-nori (nori from the first of the year's several harvests) cultivated in Ariake Bay, off the island of Kyushu in Japan."Like a fine wine, nori available only in Japan can cost up to US$50 per sheet.[citation needed]

In Japan, over 600 square kilometres (230 sq. mi.) of Japanese coastal waters are given to producing 350,000 tonnes (344,470 tons), worth over a billion dollars. China produces about a third of this amount.

Use

Nori is commonly used as a wrap for sushi and onigiri. It is also a common garnish or flavoring in noodle preparations and soups. Nori is most typically toasted prior to consumption ("yaki-nori" in Japanese). A very common and popular secondary product is toasted and flavored nori ("ajitsuke-nori" in Japanese), in which a flavoring mixture (variable, but typically soy sauce, spices, and sugar in the Japanese style or sesame oil and salt in the Korean style) is applied in combination with the toasting process. Nori is also eaten by making it into a soy sauce flavored paste noritsukudani (海苔佃煮).

In addition, nori is sometimes used as a form of food decoration.

A related product, prepared from the unrelated green algae Monostroma and Enteromorpha, is called aonori (青海苔 literally blue/green nori) and is used like herbs on everyday meals like okonomiyaki and yakisoba.


Source: www.wikipedia.com


See Also: Loewy. Sushi Tei

Label: ,

Ramen Soup

Ramen soup is generally made from stock based on chicken or pork, combined with a variety of ingredients such as kombu (kelp), katsuobushi (skipjack tuna flakes), niboshi (dried baby sardines), beef bones, shiitake, and onions, and then flavored with salt, miso, or soy sauce. Other styles that have emerged later on include curry ramen and other flavors.

The resulting combination is generally divided into four categories (although new and original variations often make this categorisation less clear-cut):

  • Shio ("salt") ramen is probably the oldest of the four and, like the Chinese maotang (毛湯). It is the lightest ramen, a pale, clear, yellowish broth made with plenty of salt and any combination of chicken, vegetables, fish, and seaweed. Occasionally pork bones are also used, but they are not boiled as long as they are for tonkotsu ramen, so the soup remains light and clear. Shio is generally the healthiest kind of ramen; fat content tends to be low, and fresh vegetables like cabbage, leeks, onions, and bamboo shoots typically adorn the simple soup and curly noodles. Chāshū is sometimes swapped out for lean chicken meatballs, and pickled plums and kamaboko are popular toppings as well. Noodle texture and thickness varies among shio ramen, but they are usually straight rather than curly.

  • Tonkotsu ("pork bone") ramen usually has a cloudy white colored broth. It is similar to the Chinese baitang (白 湯) and has a thick broth made from boiling pork bones, fat, and collagen over high heat for many hours, which suffuses the broth with a hearty pork flavor and a creamy consistency that rivals milk or melted butter or gravy (depending on the shop). Most shops, but not all, blend this pork broth with a small amount of chicken and vegetable stock and/or soy sauce. Currently the latest trend in tonkotsu toppings is māyu (マー油/麻油), a blackish, aromatic oil made from either charred crushed garlic or Sesame seeds. The noodles are thin and straight. It is a specialty of Kyūshū and is often served with beni shoga (pickled ginger).

  • Shōyu ramen typically has a brown and clear color broth, based on a chicken and vegetable (or sometimes fish or beef) stock with plenty of soy sauce added resulting in a soup that’s tangy, salty, and savory yet still fairly light on the palate. Shōyu ramen usually has curly noodles rather than straight ones, but this is not always the case. It is often adorned with marinated bamboo shoots or menma (麺媽), green onions, kamaboko (fish cakes), nori (seaweed), boiled eggs, bean sprouts and/or black pepper; occasionally the soup will also contain chili oil or Chinese spices, and some shops serve sliced beef instead of the usual chāshū.

  • Miso ramen is a relative newcomer, having reached national prominence around 1965. This uniquely Japanese ramen, which was developed in Hokkaidō, features a broth that combines copious amounts of miso and is blended with oily chicken or fish broth – and sometimes with tonkotsu or lard – to create a thick, nutty, slightly sweet and very hearty soup. Miso ramen broth tends to have a robust, tangy flavor, so it stands up to a variety flavorful toppings: spicy bean paste or tōbanjan (豆瓣醤), butter and corn, leeks, onions, bean sprouts, ground pork, cabbage, sesame seeds, white pepper, and chopped garlic are common. The noodles are typically thick, curly, and slightly chewy.

Source: www.wikipedia.com


See also: wine

Label:

Senin, 19 Juli 2010

Pizza Khas Italia

Pizza [ˈpiːtsə] adalah sejenis roti bundar, pipih yang dipanggang di oven dan biasanya dilumuri saus tomat serta keju dengan bahan makanan tambahan lainnya yang bisa dipilih. Keju yang dipakai biasanya mozzarella atau "keju pizza".

Jenis bahan lain juga dapat ditaruh di atas pizza, biasanya daging dan saus, seperti salami dan pepperoni, ham, bacon, buah seperti nanas dan zaitun, sayuran seperti cabe dan paprika, dan juga bawang bombay, jamur dan lain lain.

Rotinya biasa dibuat seperti roti biasa namun bisa diberi rasa tambahan dengan mentega, bawang putih, tanaman herbal, atau wijen. Pizza biasanya dimakan selagi panas (biasanya untuk makan siang dan malam), tetapi ada pula yang disajikan dingin, biasanya dimakan untuk sarapan atau saat piknik.

Pizza biasanya dimakan di restoran, dibeli di pasar grosir atau supermarket, dan dapat pula dipesan melalui telepon atau ini melalui web untuk diantar, panas dan siap untuk disantap di rumah.

Kata "pizza" diambil dari bahasa Italia pizza (Alfabet Fonetik Internasional / International Phonetic Alphabet, IPA: [ˈpiːtsə]), biasanya berarti "pai, kue, tart". Banyak yang salah mengira bahwa pizza berasal dari kata Italia yang berarti phai (pie).
sumber: wikipedia

Lihat Juga:
Restaurant
Restoran
Makanan

Label: , ,

Kentang Makanan Favorit Eropa

Kentang dikenal sebagai bahan makanan pokok masyarakat Eropa. Dibalik ketenaran kentang ternyata dapat digunakan sebagai terapi gangguan saluran cerna yang sering diderita banyak manusia di dunia. Beberapa penelitian pendahuluan telah menunjukkan hal tersebut.

Sistem pengobatan naturopati memperkenalkan jus kentang sebagai terapi untuk mengatasi gangguan pencernaan, termasuk asam lambung. Kentang mengandung banyak vitamin dan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Studi yang dilakukan terhadap 10 orang penderita gangguaan pencernaan kronis membuktikan hal itu. Delapan orang menyatakan kondisinya membaik setelah mengonsumsi segelas jus kentang sehari selama satu pekan.

Penelitian serupa dilakukan empat universitas di Jerman dan Australia. Mayoritas penderita gangguan pencernaan sembuh setelah melakukan terapi jus kentang selama 12 pekan. Mereka mengonsumsi 100 mililiter jus kentang setengah jam menjelang sarapan dan sebelum tidur malam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sayur dengan nama latin potato solanum tuberosum itu mengandung zat alkaloid yang berfungsi sebagai penetral asam. Dalam penelitian lanjutan, kentang juga bermanfaat untuk mencegah penyakit ginjal, jantung dan penyebaran sel kanker.

Konsumsilah jus kentang dalam takaran yang wajar agar memperoleh manfaatnya. Hindari mengolah daging kentang yang masih muda atau berwarna kehijauan, karena mengandung racun solanin yang dapat menyebabkan mual, muntah, dan diare. Hindari juga memasukkan tunas-tunas kentang yang menempel ke dalam olahan jus.

Sumber: http://bit.ly/bPWPid


Lihat juga: Tamani, Marzano

Label: ,

Openrice bagi2 voucher lagi

Setelah sukses dengan kontes review bertajuk “speak up your taste” dan kerjasama dengan kaskus dalam bagi2 voucher makan gratis untuk kaskuser, dan sekarang Openrice bagi-bagi voucher lagi melanjutkan kontes review yang pertama. Bertajuk “Speak Up Your Taste 2”. Dimana pecinta kuliner bisa mendapatkan voucher makan dari Openrice.
Caranya Gampang :
* Daftar menjadi member openrice
* Lalu tulis review tempat makan favorit kita

Yang mendapatkan editor choice berhak mendapatkan voucher makan dari Openrice bekerjasama dengan restaurant dan café di Jakarta dan Bandung.
Lumayankan kita bisa bercerita tentang pengalaman kita wisata kuliner dan kalau beruntung kita bisa dapet voucher makan gratis dari restoran yang kerja saama dengan openrice.

Selain berburu voucher makan gratis disini kita bisa curhat kritik atau saran soal restaurant yang kita kunjungi karena website ini juga dipantau terus sama pemilik restoran-restoran yang sudah bekerja sama dengan openrice karena mereka juga membutuhkan kritik dan saran yang membangun untuk restorannya jadi kita bisa tuangin unek-unek kita ketika makan di restorannnya tapi langsung bisa di liat sama pemilik restoran, jadi kritik dan saran kita tidak sia-sia *apalagi kalau isinya pujian bisa-bisa dapet makan gratis lagi nanti hehehe :D

Selain itu salah satu kelebihan openrice yang sangat saya suka ialah promo diskon di beberapa restoran yang sudah bekerjasama dengan Openrice dari 10% sampai 50% jumlah restoran yang sudah bekerja sama pun banyak sekali di antaranya sushi jobu, ala pasta, basil bistro, revo8, hapy kitchen dan masih banyak resto lainnya.

jadi ayolah buka openrice.com :D

Label: , ,

Jumat, 16 Juli 2010

Nasi Goreng Indonesia

Alih Bahasa: Ratih

Nasi goreng merupakan makanan khas Indonesia dan Malaysia. Nasi goreng merupakan nasi dengan campuran bumbu, cabai, dan udang. Nasi goreng merupakan makanan nasional Indonesia yang tak mengenal batas sosial ekonomi. Makanan ini bisa ditemukan di warung nasi kecil hingga restoran mewah di hotel-hotel.

Bahan utama nasi goreng ialah nasi, kecap, bawang merah dan bawang putih dilengkapi dengan penyedap rasa. Nasi goreng dapat dinikmati kapan saja, bagi orang Indonesia, Malaysia dan Singapura nasi goreng dimakan sebagai sarapan. Nasi yang digunakan sebagai bahan utama biasanya adalah nasi yang tidak habis dimakan malam harinya sehingga nasi goreng tidak terlalu lembek.

Di restoran-restoran, nasi goreng disajikan dengan telur, ayam goreng, sate, sayuran dan kerupuk. Sedangkan di warung nasi kecil, nasi goreng istimewa pakai telur.

Source: www.wikipedia.com


Lihat juga: seafood, Table 8, Loewy



Label: , ,

Kamis, 15 Juli 2010

Dodol Garut

Dodol Garut merupakan makanan khas dari kota Garut provinsi Jawa Barat. Terdapat banyak jenis dari dodol Garut ini, diantaranya adalah dodol wijen, dodol nanas, dodol tomat, dodol durian, dodol coklat, dan masih banyak lagi jenis-jenisnya. Dodol ini termasuk kepada makanan camilan karena rasanya yang manis.

Terdapat banyak sekali toko-toko atau warung-warung yang menyajikan dodol sebagai jualannya. Di sepanjang jalan kota Garut banyak penjual yang menjajakan dodol garut, terutama di jalan-jalan yang sebagai pintu gerbang ke daerah lain di sekitar kota Garut.

Orang banyak yang menyukai dodol Garut ini karena rasanya yang khas, sehingga membedakan dengan dodol-dodol yang berasal dari daerah lainnya di Indonesia.
Sumber: wikipedia

Related Post
The cafe
Coffee Bean
Laguna

Label: , ,

Papeda

Papeda atau bubur sagu, merupakan makanan pokok masyarakat Maluku dan Papua. Makanan ini terdapat di hampir semua daerah di Maluku dan Papua.

Papeda dibuat dari tepung sagu. Pembuatnya para penduduk di pedalaman Papua. Tepung sagu dibuat dengan cara menokok batang sagu. Pohon yang bagus untuk dibuat sagu adalah pohon yang berumur antara tiga hingga lima tahun.

Mula-mula pokok sagu dipotong. Lalu bonggolnya diperas hingga sari patinya keluar. Dari sari pati ini diperoleh tepung sagu murni yang siap diolah. Tepung sagu kemudian disimpan di dalam alat yang disebut tumang.

Papeda biasanya disantap bersama kuah kuning, yang terbuat dari ikan tongkol atau ikan mubara dan dibumbui kunyit dan jeruk nipis
sumber: wikipedia

Related Post:
Cafe
pasta
wine

Label: , ,

Sega Jamblang

Sega Jamblang (Nasi Jamblang dalam Bahasa Indonesia) adalah makanan khas masyarakat kota Cirebon, Jawa Barat. Nama Jamblang berasal dari nama daerah di sebelah barat kota Cirebon tempat asal pedagang makanan tersebut. Ciri khas makanan ini adalah penggunaan daun Jati sebagai bungkus nasi. Penyajian makanannya pun bersifat prasmanan. Menu yang tersedia antara lain sambal goreng (yang agak manis), tahu sayur, paru-paru (pusu), semur hati atau daging, perkedel, sate kentang, telur dadar/telur goreng, telur masak sambal goreng, semur ikan, ikan asin, tahu dan tempeserta tidak ketinggalan 'blakutak', sejenis cumi-cumi yang dimasak bersama tintanya. Sega Jamblang adalah makanan khas Cirebon yang pada awalnya diperuntukan bagi para pekerja paksa pada zaman Belanda yang sedang membangun jalan raya Daendels dari Anyer ke Panarukan yang melewati wilayah Kabupaten Cirebon, tepatnya di Desa Kasugengan. Sega Jamblang saat itu dibungkus dengan daun jati, mengingat bila dibungkus dengan daun pisang kurang tahan lama sedangkan jika dengan daun jati bisa tahan lama dan tetap terasa pulen. Hal ini karena daun jati memiliki pori-pori yang membantu nasi tetap terjaga kualitasnya meskipun disimpan dalam waktu yang lama. Keberadaan Sega Jamblang sebagai makanan khas Cirebon, tentunya tidak bisa dilepaskan dari sosok salah satu pedagangnya yang cukup tersohor, yaitu MANG DUL. Nasi Jamblang Mang Dul cukup dikenal oleh masyarakat Cirebon, bukan hanya bagi masyarakat kebanyakan, tetapi juga menyentuh kalangan pejabat. Hampir semua Kepala Daerah, baik itu walikota atu bupati Cirebon, pernah singgah di warung Sega Jamblang Mang Dul. Bahkan beberapa selebritis ibukota, jika singgah di Kota Cirebon, selalu menyempatkan mampir ke warung nasi ini. Sentra makanan Sega jamblang di Kota Cirebon saat ini terletak di wilayah Gunung Sari, sekitar Grage Mall. Warung ini tidak pernah tutup alias buka 24 jam. Walaupun menunya sangat beraneka ragam, namun harga makanan ini relatif sangat murah. Karena pada awalnya makanan tersebut diperuntukan bagi untuk para pekerja buruh kasar di Pelabuhan dan kuli angkut di jalan Pekalipan.
sumber: wikipedia

Related Post:
Restaurant
Restoran

Label: , ,

Cake from Japan

Castella (カステラ, Kasutera?) is a popular Japanese sponge cake made of sugar, flour, eggs, and starch syrup, very common at festivals and as a street food.

Now a specialty of Nagasaki, the cake was brought by way of Portuguese merchants in the 16th century. The name is derived from Portuguese Pão de Castela, meaning "bread from Castile". Castella cake is usually sold in long boxes, with the cake inside being approximately 27cm long. It is somewhat similar to Madeira cake, also associated with Portugal, but its closest relative is pão-de-ló, also a Portuguese cake.

Note that there are similar types of sponge cakes named after the same fashion, in French: Pain d'Espagne, in Italian: Pan di Spagna, in Portuguese: Pão de Espanha, in Greek: Pantespani (Castile is a former kingdom of Spain comprising its central provinces, thus Pain d'Espagne and other variants are quasi-synonymous to "bread from Castile").

History


A peach castella


Pão-de-ló: kasutera's Portuguese ancestor


Detailed view of a Nagasaki-bought Castella cake

In the 16th century, the Portuguese reached Japan, and soon started trade and missionary work. Nagasaki was then the only Japanese port open for foreign commerce. The Portuguese introduced many then-unusual things, such as guns, tobacco, and pumpkins—and castella. It was able to be preserved for a long period of time, and so was useful for the sailors who were out on the sea for months. In the Edo Period, in part due to the cost of sugar, it was an expensive dessert. When the Emperor of Japan's envoy was invited, the Tokugawa Shogunate presented the Castella.[1] Over the years, the taste changed to suit Japanese palates.

Varieties

Castella is made of natural ingredients, so its simple taste is a favorite of many Japanese people. There are now many varieties made with ingredients such as powdered green tea, brown sugar, and honey. They may be molded in various shapes; a popular Japanese festival food is baby castella, a bite-sized version.



Source: www.wikipedia.com

See also: ice cream, cafe




Label: , ,

What is ice cream?

Ice cream or ice-cream is a frozen dessert usually made from dairy products, such as milk and cream, and often combined with fruits or other ingredients and flavours. Most varieties contain sugar, although some are made with other sweeteners. In some cases, artificial flavourings and colourings are used in addition to (or in replacement of) the natural ingredients. This mixture is stirred slowly while cooling to prevent large ice crystals from forming; the result is a smoothly textured ice cream.

The meaning of the term ice cream varies from one country to another. Terms like frozen custard, frozen yogurt, sorbet, gelato and others are used to distinguish different varieties and styles. In some countries, like the USA, the term ice cream applies only to a specific variety, and their governments regulate the commercial use of all these terms based on quantities of ingredients. In others, like Italy and Argentina, one word is used for all the variants. Alternatives made from soy milk, rice milk, and goat milk are available for those who are lactose intolerant or have an allergy to dairy protein, or in the case of soy and rice milk, for those who want to avoid animal products.

Source: www.wikipedia.com

See also: cake, cafe



Label: , ,

Rabu, 14 Juli 2010

Wingko Babat khas semarang

Wingko atau sering disebut juga Wingko babat adalah makanan tradisional khas Indonesia. Wingko adalah sejenis kue yang terbuat dari kelapa dan bahan-bahan lainnya. Wingko sangatlah terkenal di pantai utara pulau Jawa. Kue ini sering dijual di stasiun kereta api, stasiun bus atau juga di toko-toko kue. Di pulau Jawa, Wingko juga sering menjadi oleh-oleh untuk keluarga, yang menjadikan kue ini terkenal.

Wingko biasanya berbentuk bundar dan agak keras serta biasa disajikan dalam keadaan hangat dan dipotong kecil-kecil. Wingko dapat dijual dalam bentuk bundar yang besar atau juga berupa kue-kue kecil yang dibungkus kertas. Kombinasi gula dan kelapa menjadikan kue ini nikmat. Harga kue ini dapat bervariasi tergantung tempat menjualnya dan merek wingko ini.

Wingko yang paling terkenal dibuat di Semarang. Ini menyebabkan banyak orang yang mengira bahwa wingko juga berasal dari kota ini. Meskipun demikian, wingko babat sebenarnya berasal dari Babat. Ini adalah daerah kecil di Lamongan, Jawa Timur. Babat terletak di dekat Bojonegoro, Jawa Timur yang terkenal akan kayunya dan karena baru saja ditemukan sumber minyak di daerah ini.

Di Babat, yang merupakan kota kecil dibandingkan dengan Semarang, Wingko memiliki peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi daerah ini. Ada banyak perusahaan penghasil wingko yang memperkerjakan banyak orang. Kelapa yang digunakan untuk bahan wingko ini diambil dari daerah-daerah sekitar tempat ini.

Saat ini wingko adalah makanan yang terkenal di Babat dan Semarang dengan berbeda merek dan besar yang dijual. Banyak Wingko yang saat ini masih menggunakan nama Tionghoa.
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Wingko_babat"

Related Post:
Nelayan
KFC

Label: , ,

Padu Padan Makanan

Alih Bahasa Oleh: Ratih

Pernahkah kamu makan pagi, siang malam dengan menu yang sama? Bisa jadi jawabannya pernah atau tidak pernah. Tanpa kita sadari, kita memilih makanan bukan hanya berdasarkan keinginan tapi juga berdasarkan kategori makanan. Penelitian mengenai makanan dan budaya mengkategorikan makanan menjadi beberapa bagian. Bukan hanya berdasarkan selera pribadi. Berikut kategori makanan menurut hasil penelitian di negara berkembang dan maju:

  1. cultural superfoods: fungsi makanan ini untuk diet;

  2. prestige foods: makanan berprotein tinggi, mahal atau unik;

  3. body image foods: makanan yang dipercaya dapat mempengaruhi kesehatan, kecantikan dan kesejahteraan;

  4. sympathetic magic foods: makanan yang memiliki kesamaan dari segi bentuk dan warna;

  5. physiologic group foods: makanan yang tidak boleh dikonsumsi bagi kelompok tertentu misalnya gender, usia atau kondisi kesehatan.

Kategorisasi ini memudahkan para peneliti mengidentifikasi dan memahami kebiasaan makan dari berbagai kebudayaan, termasuk soal berikut:

  1. frekuensi konsumsi makanan yang digambarkan melalui model makanan utama dan pelengkap;

  2. tradisi budaya dalam mempersiapkan makanan berdasarkan perayaan tertentu;

  3. makanan harian, mingguan, dan tahunan dalam pola makan serta siklus makan;

  4. perubahan dari fungsi-fungsi makanan yang disebabkan oleh perkembangan budaya, diprediksi dari perubahan pandangan tentang budaya makan.

Makanan yang paling sering dikonsumsi diantaranya: nasi, gandum, jagung, dan sayuran. Sedangkan makanan yang luas penyebarannya namun dikonsumsi dengan frekuensi tertentu seminggu sekali ialah: ayam, selada dan apel. Sedangkan makanan yang dikonsumsi sekali-sekali disebut peripheral foods. Sifatnya pilihan pribadi, bukan kebiasaan budaya secara berkelompok. Pada banyak budaya, terutama pada masyarakat agraris, makanan utama disajikan dengan makanan pelengkap untuk menyeimbangkan kadar nutrisi antara makanan utama dan makanan pelengkap. Nasi, roti dan pasta disajikan dengan sayuran atau tomat. Di Cina, nasi dipadukan dengan sayuran, di Itali mie dipadukan dengan saus tomat (spaghetti), di Meksiko tortilla dengan salsa. Padu padan makanan memang bersifat membudaya pada jenis makanan utama dan lauk. Bagaimana denganmu?


Sumber:

Kittler, Pamela Goyan and Kathryn Sucher. 2008. Food and culture. Belmont: Thomson Wadsworth.


Lihat juga: Loewy, Table 8, dim sum


Label: , ,

History of Mexican Foods

When conquistadores arrived in the Aztec capital Tenochtitlan (now Mexico City), they found that the people's diet consisted largely of corn-based dishes with chiles and herbs, usually complemented with beans and tomatoes or nopales. The diet of the indigenous peoples of Pre-Columbian Mexico also included chocolate, vanilla, tomatillos, avocado, guava, papaya, sapote, mamey, pineapple, soursop, jicama, squash, sweet potato, peanuts, achiote, huitlacoche, turkey and fish. In the 1520s, while Spanish conquistadors were invading Mexico, they introduced a variety of animals, including cattle, chickens, goats, sheep, and pigs. Rice, wheat, and barley were also introduced as were olive oil, wine, almonds, parsley, and many spices. The imported Spanish cuisine was eventually incorporated into the indigenous cuisine.

Source: www.wikipedia.com

See also: Pizza Hut, Tamani, Marzano


Label: , ,

Nasi Liwet

Nasi liwet adalah makanan khas kota Solo. Nasi liwet adalah nasi gurih (dimasak dengan kelapa) mirip nasi uduk, yang disajikan dengan sayur labu siam, suwiran ayam (daging ayam dipotong kecil-kecil) dan areh (semacam bubur gurih dari kelapa).

Penduduk kota Solo biasa memakan nasi liwet setiap waktu mulai dari untuk sarapan, sampai makan malam. Nasi liwet biasa dijajakan keliling dengan bakul bambu oleh ibu-ibu yang menggendongnya tiap pagi atau dijual di warung lesehan (tanpa kursi). Tempat paling terkenal untuk penjualan nasi liwet (warung lesehan) adalah di daerah Keprabon yang hanya berjualan pada malam hari.
sumber: wikipedia

Related Post:
Restaurant
Restoran
Cafe

Label: , ,

Selasa, 13 Juli 2010

Masakan Khas Jawa Tengah

Berikut adalah makanan khas yang terdapat di Jawa Tengah, menurut kabupaten/kota:

Purwodadi
: swikee, nasi becek, kecap, sale pisang
Banjarnegara: dawet ayu, buntil
Semarang: Lunpia/lumpia, soto ayam, sate sapi, bandeng presto, nasi goreng babat, ayam goreng kraton tulang lunak, kue-kue pia, sate kambing bumbu kecap, martabak malabar, kue bandung, tahu petis, tahu gimbal, wingko babat
Boyolali: marning (jagung goreng), paru goreng, brem cap suling gading, krupuk rambak
Blora: Sega Pecel, sate ayam blora, soto ayam blora, tahu campur
Brebes: telor asin, sate kambing (di Tanjung. Brebes hingga kini dikenal sebagai sentra penghasil bawang merah
Demak: nasi garang asem, sambel blimbing wuluh, kwaci (Demak pernah terkenal sebagai sentra penghasil semangka)
Jepara: es gempol (es pleret), rondo royal (tape goreng), klenyem (ketela parut goreng isi gula merah), kuluban (urap: nangka muda, kacang panjang dan daun mudanya, tauge/kecambah mentah, buah petai cina mentah), pecel ikan laut bakar dengan sambal santan kelapa, sate udang, terasi jepara, tempong (blenyik) ikan teri, durian petruk
Klaten: ayam goreng kalasan, bebek goreng, emping mlinjo
Kudus: soto ayam, sate kerbau, lentog, dodol, jenang kudus, madu mongso
Pati: nasi gandul, sate ayam,
Pekalongan: nasi gandul, soto tauco (tauto), nasi megono
Pemalang: nasi grombyang, lontong dekem, sate loso
Purwokerto: tempe mendoan, gethuk goreng, soto sokaraja / sroto sokaraja, nopia
Purworejo: kue lompong, clorot (semacam dodol yang dibungkus daun kelapa secara memilin), gebleg (baca ge- seperti e pada kata senang dan -bleg seperti e pada kata becek), kue satu, dawet hitam, lanting
Purbalingga: rujak kangkung, tahu gecot, soto kriyik, es duren, klanting
Rembang: bandeng duri lunak (di Juwana), sirup kawis-ta
Salatiga: bakso urat, bakso babat, kripik paru, ting-ting gepuk
Solo: gudeg, sate kambing, thengkleng, srabi solo, nasi liwet, timlo solo, racikan salat, krupuk karak/gendar, bakso popular ukuran bola golf, tahu acar, sayur tumpang
Sragen: nasi garang asem, sate sragen,
Sukoharjo: welut goreng
Tegal: "teh poci" (teh yang diseduh dalam poci tanah liat kecil dan diminum dengan gula batu), sate tegal (sate kambing muda khas Tegal), sate bebek majir, pilus, krupuk antor, nasi bogana (nasi megono), Sauto (soto ayam/babat khas Tegal dengan bumbu tauco). Tegal hingga saat ini dikenal sebagai sentra penghasil teh.
Wonogiri: gaplek, tiwul
Wonosobo: mie ongklok, sagon, tempe kemul, geblek, wedang ronde, manisan carica, keripik jamur, dendeng gepuk
Ungaran: tahu baxo, sate kempleng, krupuk bakar
sumber: wikipedia

Label: , ,

Nasi Ayam Hainan

Nasi ayam Hainan merupakan masakan Tionghoa yang sering dikaitkan dengan masakan Malaysia atau Singapura, dan juga ditemui di negara berjiran Thailand, serta juga di wilayah Hainan, China. Nasi ayam Hainan yang dinamakan sedemikian karena asal-usulnya dalam makanan Hainan dan pengamalannya oleh populasi orang Tionghoa perantauan bersuku Hainan dalam kawasan Nanyang, versi makanan ini yang didapati di Malaysia/Singapura menggabungkan unsur-unsur masakan Hainan dan Kantonis ditambah lagi dengan citarasa masakan di Asia Tenggara.
sumber: wikipedia
lihat Juga: dim sum, dan Laguna

Label: , ,

A Chinese buffet restaurant in the United States of America

American Chinese food tends to be cooked very quickly with a great deal of oil and salt[citation needed]. Many dishes are quickly and easily prepared, and require inexpensive ingredients. Stir-frying, pan-frying, and deep-frying tend to be the most common cooking techniques which are all easily done using a wok[citation needed]. The food also has a reputation for high levels of MSG to enhance the flavor. The symptoms of a so-called Chinese restaurant syndrome or "Chinese food syndrome" have been attributed to a glutamate sensitivity, but carefully controlled scientific studies have not demonstrated such negative effects of glutamate[citation needed]. Market forces and customer demand have encouraged many restaurants to offer "MSG Free" or "No MSG" menus.

Most American Chinese establishments cater to non-Chinese customers with menus written in English or containing pictures.[citation needed] If separate Chinese-language menus are available, they typically feature delicacies like liver, chicken feet or other exotic meat dishes that might deter Western customers[citation needed]. In New York's Chinatown, the restaurants were known for having a "phantom" menu with food preferred by Chinese and Chinese Americans, but believed to be disliked by non-Chinese Americans.

American Chinese cuisine often uses ingredients not native and very rarely used in China. One such example is the common use of western broccoli (xi lan, 西蘭) instead of Chinese broccoli (gai lan, 芥蘭) in American Chinese cuisine.[citation needed] Even more divergent are American stir-fry dishes inspired by Chinese food, that may contain brown rice instead of white, with grated cheese; milk products are almost always absent from traditional Chinese food.

Source: www.wikipedia.com

See Also: Loewy, Table 8

Label: , ,

Senin, 12 Juli 2010

Pancake

Panekuk (bahasa Belanda: pannenkoek) adalah kue dadar yang dibuat dari terigu, telur ayam, gula dan susu. Bahan-bahan dicampur dengan air membentuk adonan kental yang digoreng di atas wajan datar yang diolesi sedikit minyak. Setelah matang, panekuk bisa dihidangkan sewaktu masih hangat atau setelah dingin. Kue ini dimakan dengan tambahan mentega dan sirup mapel, selai, atau madu. Selain itu, panekuk juga sering dimakan dengan keju, buah beri, dan irisan daging (bacon atau ham).

Adonan biasanya dicampur bahan pengembang seperti baking powder, soda kue, ragi, bir, atau kocokan putih telur. Panekuk yang enak biasanya adalah panekuk yang "ringan" karena berisi udara yang terperangkap di dalam adonan. Adonan juga tidak terlalu banyak diaduk agar kue tidak keras. Sewaktu menuangkan adonan, wajan yang sudah panas diletakkan atas handuk atau kain basah. Suhu permukaan wajan menjadi turun, dan bagian bawah panekuk setelah matang menjadi berwarna kuning keemasan. Sebagai pengganti susu, adonan bisa menggunakan buttermilk, yogurt, atau susu kedelai.

Di seluruh dunia terdapat berbagai variasi panekuk. Poffertjes adalah salah satu variasi panekuk yang berukuran kecil. Crêpe adalah salah satu variasi panekuk yang dibuat menjadi lembaran yang sangat tipis. Bergantung pada tradisi setempat, panekuk ini bisa dimakan dengan menggunakan pisau dan garpu, atau dimakan dengan tangan.
sumber : wikipedia

lihat Juga: Restaurant, restoran, cafe

Label: , ,

Mexican Cuisine

The staples of Mexican cuisine are typically corn and beans. Corn, traditionally Mexico's staple grain, is eaten fresh, on the cob, and as a component of a number of dishes. Most corn, however, is used to make masa, a dough for tamales, tortillas, gorditas, and many other corn-based foods. Squash and peppers also play important roles in Mexican cuisine.

The most important and frequently used spices in Mexican cuisine are chili powder, cumin, oregano, cilantro, epazote, cinnamon, and cocoa. Chipotle, a smoke-dried jalapeño chili, is also common in Mexican cuisine. Many Mexican dishes also contain garlic and onions.

Next to corn, rice is the most common grain in Mexican cuisine. According to food writer Karen Hursh Graber, the initial introduction of rice to Spain from North Africa in the 4th Century led to the Spanish introduction of rice into Mexico at the port of Veracruz in the 1520s. This, Graber says, created one of the earliest instances of the world's greatest fusion cuisines.

Source: www.wikipedia.com

See also: Pizza Hut, Tamani, Marzano



Label: , ,

Earth Day With Starbucks

Tahukah anda, tanggal berapa hari bumi? tepatnya tanggal 22 April 1970. Oleh karena itu setiap tanggal 22 April, kita merayakan "hari bumi" itu dengan meminimalisasikan penggunaan listrik, mobil, kertas dan lainnya.

Demi mendukung gerakan "go green" Starbuck juga memberikan "penghargaan" bagi orang-orang yang mengikuti kegiatan tersebut. Oleh karena itu setiap tanggal 22 setiap bulannya mereka memberikan diskon 50% untuk minuman yang dibeli dengan menggunakan tumbler Starbuck anda.

Sebenarnya dahulu Starbucks memberikan diskon 50% untuk tamu yang membawa tumbler sendiri. hanya saja, dikarenakan budaya "aji numpung" orang Indonesia, banyak sekali yang membeli botol air mineral dan membawanya sebagai "tumbler". Kalau seperti itu, sama saja tidak "mengurangi" penggunaan plastik bukan? Makanya semenjak 2010(maaf bulannya lupa... kalau gak salah Februari), mereka mengeluarkan kebijakan untuk memberikan diskon 50% minuman hanya bagi pemakai Tumbler "Starbuck "

Kemudian bila di hari non tanggal 22, bila anda membawa tumbler starbucks anda sendiri, akan diberi potongan sebesar 3000 IDR

Banyak sekali minuman di Starbuck , cake dan pastry-nya juga beragam. Tapi saat ini saya membuat tulisan mengenai kopi hitam-nya Starbuck , terutama Coffee of the Day-nya. dan pastry-nya yang Mozzarella tomato and spinach panini

madCOFFEE OF THE DAY
Karena setiap minggunya berbeda-beda, maka aku hanya memberi tahu dalam merasakan kopi, kita harus memperhatikan beberapa faktor seperti:
Aroma
Keasaman
Kekentalan
rasa
Karena Coffee of the Day-nya Starbuck selalu berbeda setiap minggunya, maka kita bisa merasakan berbagai macam kopi hitam dari setiap daerah baik indonesia maupun internasional, serta ramuan khusus dari dapur Starbuck .

Memang, kekurangan di Starbuck hanya satu... mereka tidak menyediakan kopi dengan cara "kopi tubruk", atau "kopi press" atau bahkan "Chiffon". Mereka menggunakan mesin ekspreso untuk penyajiannya. Makanya wanginya menjadi kurang dan terasa lebih encer.

Perlu diketahui juga, bahwa Coffee of the Day-nya Starbuck itu setiap satu setengah jam harus di ganti/dibuang, karena jika tetapi disajikan, kopi-nya akan terasa lebih asam, dan menjadi tidak enak. NAMUN, harga dari kopi ini untuk ukuran Tall hanya seharga 15.000 IDR, jika anda membawa tumbler, akan terkena 12.000 IDR, JIKA pas tanggal 22, hanya seharga 7.500 IDR. Murah bukan?

madMOZZARELLA TOMATO & SPINACH PANINI
Hanya ada 2 sandwich yang aku rekomendasikan di Starbucks. Salah satunya adalah yang ini. Berbeda dengan Panini yang biasanya agak keras, tetapi panini yang lembut ini terdapat potongan-potongan bayamnya. sehingga roti ini menjadi lebih wangi dan mempunyai rasa yang gurih. Isinya memang hanya berupa tomat, keju mozzarela, dan bayam. TETAPI, kombinasi tersebut membuat kenikmatan tersendiri. Lebih enak lagi, jika di panaskan (bener2 panas) keju-nya itu akan meleleh... dan ketika di gigit, kejunya akan memanjang...

Karena Starbucks sedang mempromosikan sandwich-sandwich barunya, mereka membuat paket minuman + sandwich dengan harga tertentu. Karena aku suka dengan black Coffee, maka aku memesan paket black coffee (hot/cold) + Sandwich yang seharga 35000 IDR

Kelebihan lain jika menggunakan tumbler, kita bisa membawanya sebagai teman dikala bekerja...

Jika anda tertarik dengan kopi, teh dan minuman lainnya, anda bisa menanyakannya pada barista Starbucks. PASTINYA mereka akan dengan senang hati menjawab.

Sumber: review openrice.com

Label: , ,

Bizzare Foods

Bizarre Foods with Andrew Zimmern is a documentary-styled travel and cuisine program hosted by Andrew Zimmern on the Travel Channel. The first season debuted on Monday, February 26, 2007 at 9pm ET/PT. Season 5 began on Monday, April 26, at 10 E/P.

Bizarre Foods focuses on regional cuisine from around the world which is typically perceived by Americans as being gross, unique, or, of course, bizarre. In each episode, Zimmern focuses on the cuisine of a particular country or region. He typically shows how the food is procured, where it is served, and, usually without hesitation, eats it.

Originally a one-hour documentary titled Bizarre Foods of Asia, repeated showings on the Travel Channel drew consistent, considerable audiences. In late 2006, it was decided to turn the documentary into a weekly, one-hour show with the same premise and with Andrew Zimmern as the host. In 2009, Zimmern took a break from Bizzare Foods to work on a season of the spin-off Bizarre World which will not be airing anymore.

Zimmern ends every episode with his line "If it looks good, eat it."

Source: www.wikipedia.com

See also: cake, cafe, ice cream

Label: , ,

Kopi

Minuman kopi yang ada saat ini sangatlah beragam jenisnya. Masing-masing jenis kopi yang ada memiliki proses penyajian dan pengolahan yang unik.berbagai jenis kopi pun kini bisa kita daptkan di kedai-kedai kopi seperti starbuck, coffee bean, sampai warkop Berikut ini adalah beberapa contoh minuman kopi yang umum dijumpai:

  • Kopi hitam, merupakan hasil ektraksi langsung dari perebusan biji kopi yang disajikan tanpa penambahan perisa apapun.
  • Espresso, merupakan kopi yang dibuat dengan mengekstraksi biji kopi menggunakan uap panas pada tekanan tinggi.
  • Latte (coffee latte), merupakan sejenis kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara susu dan kopi 3:1.
  • Café au lait, serupa dengan caffe latte tetapi menggunakan campuran kopi hitam.
  • Caffè macchiato, merupakan kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara kopi dan susu 4:1.
  • Cappuccino, merupakan kopi dengan penambahan susu, krim, dan serpihan cokelat.
  • Dry cappuccino, merupakan cappuccino dengan sedikit krim dan tanpa susu.
  • Frappé, merupakan espresso yang disajikan dingin.
  • Kopi instan, berasal dari biji kopi yang dikeringkan dan digranulasi.
  • Kopi Irlandia (irish coffee), merupakan kopi yang dicampur dengan wiski.
  • Kopi tubruk, kopi asli Indonesia yang dibuat dengan memasak biji kopi bersama dengan gula.
  • Melya, sejenis kopi dengan penambahan bubuk cokelat dan madu.
  • Kopi moka, serupa dengan cappuccino dan latte, tetapi dengan penambahan sirup cokelat.
  • Oleng, kopi khas Thailand yang dimasak dengan jagung, kacang kedelai, dan wijen.
sumber: wikipedia

Label: , ,

The International Food Policy Research Institute (IFPRI)

The International Food Policy Research Institute (IFPRI) is an international agricultural research center founded in the early 1970s to improve the understanding of national agricultural and food policies to promote the adoption of innovations in agricultural technology. Additionally, IFPRI was meant to shed more light on the role of agricultural and rural development in the broader development pathway of a country.According to its website, the IFPRI "seeks sustainable solutions for ending hunger and poverty."

The IFPRI is part of a network of international research institutes funded in part by the Consultative Group on International Agricultural Research (CGIAR), which in turn is funded by governments, private businesses and foundations, and the World Bank.

Scope

IFPRI carries out food policy research and disseminates it through hundreds of publications, bulletins, conferences, and other initiatives. IFPRI was organized as a District of Columbia non-profit, non-stock corporation on March 5, 1975 and its first research bulletin was produced in February 1976. IFPRI has offices in several developing countries, including China, Ethiopia, and India, and has research staff working in many more countries around the world.

Research Areas

IFPRI’s institutional strategy rests on three pillars: research, capacity strengthening, and policy communication.

Research topics have included low crop and animal productivity, and environmental degradation, water management, fragile lands, property rights, collective action, sustainable intensification of agricultural production, the impact of climate change on poor farmers, the problems and opportunities of biotechnology,food security, micronutrient malnutrition, microfinance programs, urban food security, gender and development, and resource allocation within households.

IFPRI also analyzes agricultural market reforms, trade policy, World Trade Organization negotiations in the context of agriculture, institutional effectiveness, crop and income diversification, postharvest activity, and agroindustry.

The institute is involved in measuring the Millennium Development Goals project and supports governments in the formulation and implementation of development strategies.

Further work includes research on agricultural innovation systems and the role of capacity strengthening in agricultural development.

Products and Publications

IFPRI targets its policy and research products to many audiences, including developing-country policymakers, nongovernmental organizations (NGOs), and civil-society organizations, "opinion leaders", donors, advisers, and media.

Publications by IFPRI include books, research reports, but also newsletters, briefs, and fact sheets. It is also involved in the collection of primary data and the compilation and processing of secondary data.

In 1993 IFPRI introduced the 2020 Vision Initiative, which aims at coordinating and supporting a debate among national governments, nongovernmental organizations, the private sector, international development institutions, and other elements of civil society to reach food security for all by 2020.

As of 2006 IFPRI produces the (GHI) yearly measuring the progress and failure of individual countries and regions in the fight against hunger. The GHI is a collaboration of IFPRI, the Welthungerhilfe, and Concern Worldwide.

IFPRI has produced the related Hunger Index for the States of India (ISHI) (2008) and the Sub-National Hunger Index for Ethiopia (2009).

Organizational structure

IFPRI is made up of the Office of the Director General, a Communications Division and the Finance and Administration Division, and 5 research divisions:

  • Development Strategy and Governance

  • Environment and Production Technology

  • Poverty, Health, and Nutrition

  • Knowledge, Capacity, and Innovation

  • Markets, Trade, and Institutions

IFPRI hosts several research networks:

  • The (ASTI)

  • The CGIAR Systemwide Program on Collective Action and Property Rights (CAPRi)

  • Harvest Plus

  • HarvestChoice

Impact

The evaluation of policy-oriented research poses a lot of challenges including the difficulty to quantify the impact of knowledge and ideas in terms of reduced poverty and or increased income or the attribution of a change in these numbers to a specific study or research project.

Despite these challenges, studies find that IFPRI research had spill-over effects for specific country-level research, but also in setting the global policy agenda, for example in the areas biodiversity (influencing the International Treaty on Plant Genetic Resources) and trade (with respect to the Doha Development Round of trade negotiations).

Another example of IFPRI's impact on policy formulation was the 2007–2008 world food price crisis. IFPRI was able to quickly pull together relevant research and its resulting recommendation where included in the United Nations’ Comprehensive Framework for Action on food security.

Criticism

CGIAR and its agencies, including the IFPRI have been criticized for their connections to Western governments and multinational agribusiness, although its research publications have also been cited by critics of agribusiness and Genetically Modified Organisms in agriculture. IFPRI describes itself as "neither an advocate nor an opponent of genetically modified crops."

Source: www.wikipedia.com

See Also: seafood, dim sum, wine




Label: , ,

the cafe des 2 moulins

The Cafe des 2 Moulins (bahasa Perancis untuk "Dua Kincir Angin") adalah sebuah café di Montmartre di Paris, terletak di persimpangan Rue Lepic dan Rue Cauchois. Namanya berasal dari dua "kincir angin" bersejarah di dekat cafe ini, Moulin Rouge dan Moulin de la Galette. Interiornya terdiri dari bar dan beberapa meja kecil dimana seseorang dapat duduk dan menikmati espresso panas. Café ini telah memperoleh ketenaran sejak muncul dalam film 2001, Amélie, dimana kafe ini menjadi tempat kerja karakter utamanya yang menjadi judul film ini. Sejak itu kafe ini menjadi sebuah tempat tujuan turis yang populer.

Label: ,

Minggu, 11 Juli 2010

Makanan Favoritmu, Lingkunganmu

By: Ratih

Ciri dari identitas seseorang menurut para ahli, salah satunya dilihat dari makanan favorit. Sebab makanan yang kita suka berasal dari lingkungan tempat kita hidup dan bergaul. Benarkah? Kita telisik dari apa yang terjadi di masa lalu baru kemudian kita lihat diri kita sekarang. Sejarah dari rasa berkaitan dengan bagaimana para petani di masa lalu. Cara bagaimana mereka mengatasi tidak pastinya panen, persediaan makanan dan tak menentunya harga-harga. Dari satu tempat ke tempat lain, makanan bervariasi dalam bahan pembuatnya dan cara penyajiannya. Makanan mnerfleksikan lingkungan tempat sebuah masyarakat hidup, meski tak selalu ditentukan olehnya. Masyarakat yang hidup dekat laut cenderung mengkonsumsi ikan daripada mereka yang hidup dekat pegunungan. Pengecualian untuk Pulau Sicily yang masyarakatnya tidak suka mengkonsumsi ikan, dan Inggris di masa lalu begitu menghindari ikan kecuali hanya beberapa spesies saja dengan metode penyajian tertentu. Kondisi lingkungan merupakan satu tantangan tersendiri untuk menciptakan satu jenis makanan baru misalnya di daerah bersalju (Freedman. 2007).


Pandangan masyarakat mengenai makanan dan lingkungan tempat mereka hidup sehari-hari menunjukkan adanya persamaan dan perbedaan lewati waktu serta benua. Kentang dan kacang dari dunia ketiga diperkenalkan ke Eropa dan Cina melewati berbagai rintangan; kuliner khas Islam ternyata menjadi model bagi makanan Eropa di abad pertengahan. Hubungan antar negara diawali dengan pertukaran jenis makanan, baik bahan makanan ataupun cara penyajiannya. Selain itu, di Portugal makanan terkait dengan filosofi hidup: “Men are not measurable by their size.” So, makanan pun tak dilihat dari besarnya porsi tapi dinikmati dari kuatnya rasa dengan aroma khas demi menyimpan kenangan. Makanan favorit disana: sup sayuran dengan daging. Tak heran, mereka begitu semangat mencari bumbu-bumbu khas keluar dari negerinya. Demi “menyimpan kenangan.” (Wilkins. 1996).


Bagaimana denganmu? Apakah rela berjuang keluar dari zona nyamanmu sehari-hari demi semangkuk sup? Kalau makanan yang kamu cari itu memang enak, worthed untuk diburu. Chinese food kamu bisa hunting di Loewy dan Table 8, sedangkan makanan Eropa di Pizza Hut, Tamani dan Marzano. Keluar dari lingkungan sendiri berarti mengenal “dunia lain,” meski tak usah pergi terlalu jauh dari Jakarta. Lingkungan restoran tentu menawarkan suasana yang berbeda dengan rumah. Suasana yang tak biasa kadang membuat kita ingin datang lagi untuk melepas jenuh dengan rutinitas.


Daftar Pustaka:


Freedman, Paul (Editor). 2007. Food: the History of Taste. California: University of California Press

Wilkins, John. 1996. Food In European Literature. Exeter: Intellect Books.

Label: , , , , , ,

Restoran Waroeng Sunda

Kelezatan kuliner Sunda yang sudah sangat dikenal memang sanggup menerbitkan selera siapa saja. Hal ini ditandai dengan banyaknya restaurant yang khusus menyediakan masakan khas negeri Parahyangan di Jakarta. Salah satu restoran yang telah menjadi destinasi pecinta kuliner adalah Waroeng Sunda yang berlokasi di Jl. Raya Serpong KM. 8 / 88, Serpong.

Restoran ini didirikan oleh Tanto Tjahyadikarta pada tahun 2008 dan merupakan pengembangan dari restoran “Waroeng Sunda” yang awalnya didirikan di Sentul pada tahun 2003. “Warung” ini memiliki area yang cukup luas dan bisa menampung hingga 250 orang. Terbagi dalam beberapa ruang dan lantai, interiornya ditata a la alam pedesaan dengan struktur bambu dan langit-langit tinggi serta saung untuk makan cara lesehan. Untuk pengunjung yang membutuhkan extra privacy, restoran ini juga menyediakan ruang VIP yang dilengkapi dengan peralatan presentasi dan sound system. Keluarga juga bisa bersantai di restoran yang nyaman ini karena dilengkapi dengan perlengkapan karaoke dan tempat bermain anak-anak.

Setiap masakan di Warung Sunda diolah dari bahan berkualitas tinggi sehingga kesegaran dan kelezatannya terjamin. Menu andalan yang banyak diminati adalah Sup Gurame Spesial, Patin Bakar Cabut Tulang, Patin Bakar Bambu, Ayam Kalasan, Empal Gepuk, Nasi Bakar Udang Pete. Pengunjung bisa mengambil sayur lalaban dan sambalnya yang khas dan nikmat sesuka hati. Dessert yang bisa dinikmati adalah Es Punclut dan es Waroeng Sunda yang segar. Dengan harga per hidangan rata-rata Rp.15.000, pengunjung bisa menikmati lezatnya makanan khas Sunda dalam suasana restoran yang nyaman dan menyenangkan. (RNO)
Sumber : Openrice.com

Label: , , ,