Minggu, 30 Mei 2010

Ramen

Beberapa hari yang lalu, makan di Shin Men Restoran di Blok M dengan teman-teman. Berbagai macam pilihan makanan khas Jepang tersedia disana, misalnya saja beef teriyaki, berbagai macam sushi dan tentu saja: Ramen! Rasanya pasti beda dengan mie-mie lain. Tentu saja, karena ramen adalah bukan mie biasa. Ramen dengan mie buatan sendiri ini dipadu dengan kaldu yang khas. Aku jadi teringat salah satu film tentang seorang gadis yang pergi ke Jepang tanpa sengaja ia jadi ahli ramen. Film ini memperlihatkan perjuangan yang berawal dari kekecewaan. Lucu, ironis sekaligus menginsppirasi. Bahwa hidup selayaknya diawali dari minat kita. Seperti juga hidangan yang beragam, kita tinggal pilih satu yang paling delicious menurut selera kita.
Nah, berhubung kita suka ramen, maka ramen-lah yang menjadi pilihan. Hidangan ini nikmat sekali disajikan panas-panas. Yummy... Bukan hanya ramen yang jadi andalan restoran ini, tempat makan enak ini pastinya juga nyaman untuk berbagai acara. Kita bisa santai sambil bercanda ria dengan teman-teman atau keluarga di restoran ini sambil foto-foto karena suasananya memang mendukung untuk kegiatan-kegiatan semi formal.



Rabu, 26 Mei 2010

Ski Ya

Holiday, jalan - jalan ke TA (Taman Anggrek) tidak sengaja melihat restoran Jepang yang berlogokan Ski Ya. Padahal sering sekali mengunjungi mall yang terletak didaerah Jakarta Barat ini, tetapi tidak pernah melihat resto ini.


Berawal dari vespa teman yang mogok tepat didepan Mall Taman Anggrek ini, ditengah terik matahari yang panas dan padatnya jalanan saat itu kami memutuskan singgah ke Mall tersebut berharap ada makanan yang cocok untuk menjadi santapan kami, tetapi apa dikata dikantong kami hanya tersisa beberapa lembar uang kertas yang belogokan RP (Rupiah). Setelah mempertimbangkan secara matang - matang akhirnya kami memutuskan untuk menggabungkan uang yang kami punya. Setelah melihat beberapa restoran yang ada di Mall tersebut akhirnya kami menemukan salah satu restoran yang menyajikan makanan Jepang yang tampaknya yummy........


Ski Ya, salah satu restoran Jepang yang berkonsepkan "All you can eat" tetapi systemnya per order bukan disusun dimeja besar dan semua pengunjung bisa mencoba masakan Jepang yang ada disana. Proses memasaknya pun cukup unik, sempat kami memperagakan cara memasaknya, sebagai contoh masakan tumisan, dalam memasak tumisan tersebut tidak menggunakan minyak sebagaimana ibu- ibu rumah tangga lainya ketika menumis. Di restoran ini menggunakan lebak sapi sebagai bahan pengganti minyak makan. Daging yang digunakan pun ada dua jenis, daging kambing dan daging sapi. Tetapi kami lebih memilih daging sapi karena dari aromanya daging sapi tidak terlalu amis seperti daging kambing.


Setelah tumis - menumis dilakukan, perintah berikutnya adalah memasukan kaldu. Kaldu yang digunakan pun bukan sembarang kaldu, berdasarkan informasi dari chef kaldunya menggunakan bahal herbal, so tidak perlu worry dengan kegemukan or fat. Bahkan dengan kaldu ini bisa menetralkan lemak dan kolestrol yang ada ditubuh kita. Kaldu ini sengaja didatangkan dari Jepang maka dari itu aromanya pun terasa berbeda.


Beberapa menu yang disajikan diantaranya:

  • Bowl daging + cuka = rasanya sedikit asam tapi yummy.
  • Bowl daging + keju = daging mentah diisi keju kemudian digulung dan step berikutnya dimasak. Rasanya enak banget......
  • Bowl daging + bawang bombai = Kami sangat menyukai menu yang satu ini.
  • Bowl daging + salt and pepper = perpaduan antara asin dan pedas
  • Bowl daging + bir hitam = daging mentah direndem dalam bir supaya meresap kedalam dagingnya, untuk rasa tidak perlu ditanya lagi tentunya enak.
  • Bowl daging + kimichi
  • Bowl daging + telur ayam kampung = walaupun menggunakan telur ayam kampung tetapi aromanya tidak amis.


Nah itu dia review dari kami, selamat mencoba aja untuk para pecinta kuliner.........


Info Makanan Jepang

Label: , , ,

Senin, 24 Mei 2010

Torigen Japanese Restauran


Torigen Japanese Restaurant, merupakan Resraurant Jepang yang terletak di Jl. Wijaya I No. 53, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dengan suasana environment yang sangat kental akan budaya Jepang nya. Dari dekorasi luar saja sudah terasa suasana ala – ala Jepang dihiasi dengan tulisan – tulisan kanji, lampu – lampu yang agak redup dan bangunan yang hampir didominasi dengan kayu dan ketika masuk kedalam gedung utama terasa berada di Jepang. Khusus untuk chef didatangkan langsung dari Jepang jadi, jangan pernah berfikir kalau masakan Jepang yang ada disini akan mengecewakan lidah anda.

Menu yang ditawarkan oleh restaurant Jepang ini sangat beragam seperti Sushi Roll, Tori Sushi, Yakimeshi (nasi goring), Agedashi Tofu (tahu Jepang), Chawan Musi (telur kukus), Shitake sio (jamur Shitake) dan masi banyak lagi sepetri yang kami pesan dibawah ini:

1. Torigen Gyoza

Dari namanya sepertinya pernah mendengar sebelumnya, kalau tidak salah seperti appetizer khas Cina tetapi sangat popular di Jepang sendiri. Dilihat dari segi bentuknya seperti dim sum tetapi di goreng. Dan dibagian dalamnya terdapat sayur – sayuran yang dicampur dengan ayam. Terasa sekali campuran Nira dan Sake didalamnya. Dengan khualitas makanan jepang seperti ini maka tidak heran kalau harganya lumayan mahal.


2. Chicken Tempura

Jika ditinjau dari bahan – bahan yang digunakan dalam pembuatan makanan jepang ini tidak terlalu berbeda dengan bahan – bahan yang digunakan di indonesia, tetapi dari segi cita rasa cukup berbeda karena ada beberapa bahan yang dicampurkan dalam Chicken tempura yang langsung didatangkan dari jepang mungkin kita bisa menyebutnya Chicken Tempura versi Jepang.

3. Oden

Oden merupakan makanan jepang yang terbuat dari berbagai bahan makanan yang direbus dalam kuah yang isinya terdiri dari lobak, telur, jelly, baso gepeng ikan cincang, olahan cumi, dan lain – lain. Oden disajikan bersama mustard.


4. Agedashi Tofu (tahu sutera Jepang)

Bentuknya bulat panjang seperti lontong (masakan Indonesia – beras yang dibungkus dengan daun pisang kemudian di masak) kemudian dalam penyajianya dipotong- potong. Untuk 1 porsi Agedasi Tofu ini hanya berisi 3 potong tahu yang digoreng dengan tepung. Kemudian disajikan di dalam mangkok yang telah diberi kuah kaldu berwarna coklat karena diberi kecap Jepang, rasanya gurih asin manis.


Sangat puas rasanya bisa mencicipi menu yang ada di Torigen Japanese Restauran, walaupun harganya terbilang mahal tetapi cita rasa yang disajikan tidak akan mengecewakan.


Info Makanan Jepang



Label: , , ,

Kamis, 20 Mei 2010

Yuraku Resto



Jalan-jalan bareng teman kok rasanya mustahil kalau ga berasa lapar yah… Nah bagi yang lagi hangout ke Mall Kelapa Gading disarankan untuk nyasar (lho!) juga ke Restoran All U Can Eat yang terletak di Mall Kelapa Gading 1 ini.

Buffet dari semua-you-can-makan dan masak-it-yourself semakin terkenal di sini karena memberikan fleksibilitas orang untuk memilih makanan jepang apa yang mereka inginkan dan dapat menampung kelompok besar orang untuk setiap kegiatan perusahaan.

Recommended menu buffet lunch or dinner with shabu-shabu, yakiniku, barbeque, dimsum, and dessert... hmm jujur sih tidak ada recommend untuk minumannya  jadi kalian bisa memilih Kaldu dan tomyam untuk shabu-shabu dan juga yakiniku. Atau kalau ingin makan yang ringan aja Yuraku tetap menyediakan salad, soup, bermacam puding, dan juga sushi.


Soal harga ga perlu panik… ga lebih dari 100 ribu ko! Selama ga keluar dari paket all u can eat lho yah…. of course all of this has included in your buffet price


Info Makanan Jepang


Label: , , ,

Selasa, 18 Mei 2010

Sushi Tei



Didirikan sejak tahun 1994 yang merupakan cabang dari Singapura, Sushi Tei menyajikan berbagai masakan Jepang yang enak dan kreatif. Dengan konsep dapur terbuka yang memungkinkan pelanggan untuk menikmati hidangan lezat di tengah-tengah menyaksikan keterampilan dari koki restoran '. Dengan kombinasi dari keterampilan dan keahlian koki restaurant, Sushi Tei bertujuan untuk memberikan pelayanan yang sebaik – baiknya kepada para pengunjung dengan menghidangkan makanan Jepang asli. Sushi Tei menawarkan makanan impor yang segar dengan menu yang bervariasi sehingga para pengunjung tidak merasa bosan dengan hidangan yang disajikan.


Berlokasikan di Pondok Indah Mall 2 ( PIM 2 ), Level 1 – 124 Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan, membuat restaurant Jepang ini banyak dikunjungi para pecinta makanan Jepang, lebih - lebih pada lunch time wow…over loaded ditambah lagi dengan design interior yang sangat unik dan menarik.


Menu yang disediakan oleh restaurant Jepang ini sangat bervariasi mulai dari Ikura Gunkan, Baked Sushi Maki, Kappa Maki, Jumbo Dragon Roll, House Specialities, Roll Sushi dan masih banyak lagi. Untuk harga makanan jepang yang berkhualitas dan segar, Sushe Tie terbilang cukup murah dibandingkan dengan resraurant sushi yang lainnya yang ada di Jakarta. Tidak hanya tampilan makanannya yang begitu menarik dan menggiurkan, rasanya pun sebanding dengan tampilannya.


Info Masakan Jepang

Label: , , ,

Senin, 17 Mei 2010



HANAMASA Restoran, merupakan Restaurant Jepang yang menyajikan makan Jepang pertama di Indonesia bertaraf International dengan konsep Self - Service, serta perpaduan tradisionil khas Jepang dan Indonesia. Restaurant Jepang ini menyajikan menu utama YAKINIKU (makanan yang dibakar) dan SYABU – SYABU (makanan yang direbus) dengan beragam makanan pilihan mulai dari daging Sapi, Ayam, Sea Food dan Sayuran segar yang diolah secara higienis.


Dilengkapi dengan saus tradisional khas Jepang, seperti Saus Niku Tare (saus berwijen) dan Saus Soto Tare (saus tanpa wijen) untuk menambah citarasa masakan khas Jepang yang enak dan lezat. Ada juga saus “Thai Suki” khas Thailand yang sangat segar dan lezat.Selain menu utama, ada juga menu tambahan, seperti : Chicken Wing, Burger dan Sosis Goreng.Untuk hidangan pembuka dan penutup tersedia aneka salad, jajan pasar, puding, buah es campur, juga minuman segar khas HANAMASA. Hanamasa Restaurant menyajikan hidangan dalam bentuk Buffet mulai dari Appetizer, Soup, Entree, Main Course, Dessert, Coffe/Tea serta menyediakan nasi.


Review

Pulang kerja tiba - tiba ada senior dikantor yang mengajak makan. girang banget rasanya secara makan gratisan. Rame-rame kita pergi ke Restaurant Jepang, Hanamasa di MM Bekasi. Kurang lebih ada 10 yang ikut dalam rombongan. Sesampainya di Resto Hanamasa, surprise banget karena begitu banyak makanan Jepang yang ada di Resto ini, kita pikir pasti harganya mahal – mahal, eh nggak taunya kita cukup bayar sekali buat makan sepuasnya.... wwaaawww, nggak terlalu mahal loh…per kepala cuma Rp. 80.000,- aja! dan kita bisa makan sepuasnya semua makanan Jepang yang ada.


Cara memasaknya juga terlihat sehat dengan style orang jepang. Ada Steamboat Atawa yang direbus dan ada Grill yang dipanggang. Ada berbagai macam menu yang kita jumpai pada waktu itu seperti ayam, ikan, udang, bakso, dimsum, cumi, dan masih banyak lagi. Ada sayurannya juga lho. Sedangkan untuk minumanya ada softdrink, juice, tea, dll. Untuk tempatnya terasa sangat cozy dan bersih dan pelayannya juga siap tanggap kalau2 ada menu yang habis.


Sepulangnya dari Restaurant Jepang ini kami sangat puas dan kenyang sampai tidak mampu untuk berjalan pulang. Kami sangat puas makan di restaurant Jepang ini…..terimakasih deh buat senior yang udah ngajak kita makan di Hanamasa.



Info Makanan Jepang

Label: , ,

Jumat, 14 Mei 2010

Hachi Hachi Bistro

Hachi Hachi Bistro, yang terletak di Mal Taman Anggrek, lt. 3 Unit # 311 Jl. Letjen. S.Parman Kav. 21 Slipi – Jakarta Barat merupakan restaurant Jepang yang menyajikan makanan khas Jepang yang berkhualitas dan segar.


Selain menyajikan makanan khas Jepang yang sudah mendunia Restaurant Jepang ini juga menyajikan makanan Western sebagai selingan. Untuk harganya sekitar RP. 75.000 – RP. 100.000, em…lumayan mahal juga tetapi worth-ed untuk cita rasa yang diberikan oleh Hachi Hachi Bistro. Untuk open hour mulai dari jam 10:00 - 22:00


Salah satu menu yang disajikan oleh Restaurant Jepang ini adalah Salmon Sashimi. berbeda dengan salmon sashimi biasa yang ditata dipiring datar di resto ini salmon sashimi ditata melingkar dalam sebuah bowl, . walau tampak cantik hiasannya tapi bikin agak repot untuk dimakan, karena harus dipotong – potong dulu. Dengan tampilan yang segar Salmon Sashimi ini menjadi makanan Jepang favorite di resto ini.

Black dragon roll, gumpalan nasi pada makanan ini sangat pas, sehingga bias dimakan dengan sekali suap dan tentu saja dengan rasa yang menggoda selera para pecinta kuliner. Untuk menu – menu yang lain Dragon Roll, Salmon Tower, Volcano Roll, California Crunch Roll, Shrimp and Cheese Roll, Spicy Bulogi Yakiniku. Menu – menu ini sangat direkomendasikan, SELAMAT MENCOBA………….

Info makanan jepang

Label: , , ,

Kamis, 13 Mei 2010

PASTA de WARAKU

display


Pasta de Waraku, Japanese Casual Pasta & Café Restaurant yang terletak di Grand Indonesia Shopping Town Garden District Level 3A Unit 05 MH. Thamrin No.1, dengan ngusung konsep yang sangat menyegarkan bagi para pecinta kuliner, Fusion food yang baru yaitu menggabungkan antara pasta khas Italiano dengan cita rasa ala masakan Jepang yang peka dibumbunya, alhasil jadilah Japanese Pasta Dishes yang mungkin belum pernah anda temui sebelumnya.



Yang menjadi point plus untuk Restoran Jepang ini adalah kepedulianya terhadap makanan sehat atau health eating, jadi para kuliner yang sangat peduli dengan kesehatan jangan merasa cemas untuk mencoba menu yang akan disajikan oleh resto ini. Lebih dari 80 jenis Japanese Pasta yang akan ditawarkan oleh resto ini, diantaranya:



chicken katsu tamatoji, diserved dengan piring yang lumayan besar, tetapi pastanya tidak begitu banyak kemudian ada chicken katsunya juga, ada cream-cream gitu, dengan penyajian yang tepat pasta yang dihidangkan tidak begitu banyak minyak, jadi sehat untuk kesehatan.



wafu scallop, pasta ini menggunakan scalop atau gurita dengan tambahan nori atau rumput laut, sebagian makanan yang ada di resto ini hanya sedikit menggunakan minyak sehingga tampa nyata makanan sehatnya.


ikasumi pasta or squid ink pasta, pasta ini pasta berwarna hitam, kenapa namanya squid ink, berkesan pasta ini disiram menggunakan tinta cumi, dibagian dalamnya ada crab nya sehingga sedikit mengalami kesulitan untuk menemukan crab nya, served with quite big portion but less taste tapi masih patut dicoba.


Masih banyak lagi menu – menu yang lain yang tidak kalah kelezatanya, selamat mencoba.


Label: , , ,

Rabu, 12 Mei 2010

Kelezatan Kecoa bagi sebagian masyarakat Jepang

Pernahkan sobat - sobat mendengar kata "kecoa"? mungkin teman - teman mengenal kata "kecoa" sebagai salah satu binatang yang kecil yang sangat koror, geli dan menjijikan. Satu pertanyaan lagi, apakah sobat pernah makan kecoa? (eit...........bukan maksud gw untuk mengumbar - ngumbar kata kecoa yang membuat sobat - sobat jiji'....maaf aja nih sebelunya), gw disini cuma mau bagi - bagi informasi aja tentang makanan yang menjadi makanan favorite di Jepang.

Gw baru aja baca dan liat gambar disalah satu artikel online yang menurut gw sangat unik (emmmm.....), gw baru tau ternyata orang - orang jepang bener2 creative ampe kecoa bisa jadi makanan. Emang dasar manusia gak pernah puas dengan makanan yang selama ini dimakan, sampe kecoa pun dilahap (yummy..........Japaneses said....peace ya orang - orang Jepang) . Kita sebagai manusia emang mempunyai kecenderungan untuk bereksperimen, mencari sesuatu yang baru, dengan terobosan2 yang membuat orang tercengang melihatnya, seperti gambar dibawah ini:

Setelah melihat gambar - gambar diatas bagaimana menurut lidah atau selera orang - orang Indonesia, apakah kecoak pantas untuk dijadikan sebagai salah satu hidangan? apakan sobat - sobat mau mencoba masakan jepang seperti gambar diatas ?Apakah ada restoran jepang di Indonesia yang menyajikan masakan jepang seperti gambar diatas?................kalau emang ada emmmm..............patut dicoba.

Label: , ,

Healthy Food = Makanan Jepang


Segar dan sehat. Itulah kesan yang melekat pada masakan Jepang. Tak hanya sayuran dan ikan segar, bumbu yang tanpa tambahan MSG juga baik untuk kesehatan.

Menu masakan Jepang sering dijadikan rujukan para vegetarian atau mereka yang menjalani diet rendah lemak. Umumnya, bahan-bahan untuk masakan Jepang berupa beras dan hasil pertanian (sayur-sayuran dan kacang-kacangan).

Mengingat potensi sumber daya laut Jepang cukup kaya, makanan laut (seafood) kerap dijumpai dalam ragam menu mereka. Bahkan, tak sedikit orang Jepang menyantapnya dalam keadaan segar dan mentah. Saat ini, masakan asli Jepang sulit ditemukan, sekalipun di negara asalnya. Masakan ala Jepang yang ada sekarang sering merupakan perpaduan berbagai bahan makanan dan masakan dari berbagai negara.

Seiring menjamurnya restoran Jepang di berbagai negara, menu-menu yang kemudian dikategorikan masakan Jepang pun kian beragam. Di Indonesia, makanan seperti sushi, tempura, shabushabu dan sukiyaki cukup populer.

Guna menambah daya tarik, banyak restoran Jepang mengkreasikan sendiri atau mengadopsi resep masakan Jepang dan menyesuaikan dengan cita rasa setempat (lokal) tanpa menghilangkan esensi dari masakan itu sendiri, yaitu fresh and healthy.

”Kami menyediakan berbagai jenis menu masakan Jepang. Beberapa menu ada yang asli Jepang, ada yang diadopsi mengikuti lidah orang Indonesia, dan ada juga yang hasil kreasi sendiri,” kata Joy Kameron, pemilik restoran Jepang Takigawa yang berlokasi di Senayan City, Jakarta Selatan.

Menurut pria yang menggeluti bisnis food and beverage sejak 1995 ini, selain mutu masakan dan cara pengolahan yang benar, hal lain yang juga tak kalah penting adalah kesegaran bahan mentah.

Misalnya ikan salmon yang diimpor dari Jepang. Itu benar-benar kami jaga mutunya, kualitasnya juga dipilih yang nomor satu,” ungkap Joy. Dia mengatakan, ikan salmon biasanya hanya tahan 3–4 hari, selepas itu sudah tidak segar lagi. Contoh menu yang menggunakan toping ikan salmon mentah yang segar adalah california roll yang merupakan jenis sushi.

Kendati kecil bentuknya, tapi banyak kandungan gizinya. ”Aneka sushi merupakan salah satu menu yang banyak difavoritkan pengunjung,” kata Chef Takigawa. Gurih dan empuknya nasi sushi semakin mantap jika Anda mencelupkannya ke dalam shoyu (sejenis kecap asin) yang diberi sedikit wasabi (akar tumbuhan yang diparut halus; warnanya hijau dengan rasa yang ”panas”). Celupkan sedikit saja, sebab jika terlalu dalam, nasi akan menyerap shoyu sehingga rasa jadi terlalu asin. Rasakan juga gurihnya telur ikan terbang (tobiko) saat ”berenang” di lidah.

Jika terasa sedikit amis saat menyantap salmonnya, segera ambil gari (sejenis acar jahe berwarna merah muda dengan rasa yang pedas tapi segar). Masih belum puas dengan california roll? Coba juga takigawa roll yang mengandung lebih banyak seafood. Alternatif menu lain yang juga berbahan dasar seafood dengan rasa yang agak pedas adalah seafood spicy yang akan membuat lidah Anda bergoyang. Atau jika Anda penggemar fanatik nasi goring, tapi ingin tetap menikmati seafood, pesan saja cahan yang merupakan campuran nasi goreng dengan aneka seafood yang dipotong kecil-kecil. Bagi penyuka sayuran juga bisa mencicipi kesegaran wakame salad.

Bahan utamanya adalah lobak dan rumput laut nan lembut yang dicampur salad oil dan kecap khas Jepang. Rasanya unik dan segar, ada manis, asam, dan asin. Penambahan katsuobushi juga menyelipkan sedikit rasa ikan di antara dominasi sayuran.

”Menu ini banyak dipesan terutama oleh pengunjung wanita,” kata Direktur Operasional Takigawa Chally Kameron. Dengan konsep semi-fine dining, Chally menuturkan, pengunjung tetap bisa menikmati aneka menu masakan dengan harga relatif murah.

Didukung interior cozy, tamu yang datang juga bisa menikmati pemandangan keluar lewat jendela kaca yang lebar. Selain itu, nuansa Jepang juga lebih terasa dengan adanya para pelayan wanita berseragam kimono, serta pelayan pria yang mengenakan seragam putih dan ikat kepala.

”Irasshaimase!” demikian sapaan selamat datang dalam bahasa Jepang yang selalu mereka ucapkan pada setiap pengunjung yang datang. Dan sebagai ungkapan terima kasih, ”Arigato gozaimasu!” menjadi ucapan wajib mereka ketika pengunjung berpamitan.

(sumber : Okezone.com)

Label: , , , ,

Senin, 10 Mei 2010

Sejarah Makanan Jepang - Sushi

Sushi (鮨, 鮓, atau biasanya すし, 寿司 ?) adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak.[1] Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula.

Asal-usul kata sushi adalah kata sifat untuk rasa masam yang ditulis dengan huruf kanji sushi (酸し ?). Pada awalnya, sushi yang ditulis dengan huruf kanji 鮓 merupakan istilah untuk salah satu jenis pengawetan ikan disebut gyoshō (魚醤 ?) yang membaluri ikan dengan garam dapur, bubuk ragi (麹 ,koji?) atau ampas sake (糟 ,kasu?). Penulisan sushi menggunakan huruf kanji 寿司 yang dimulai pada zaman Edo periode pertengahan merupakan cara penulisan ateji (menulis dengan huruf kanji lain yang berbunyi yang sama).



Sejarah

Konon kebiasaan mengawetkan ikan dengan menggunakan beras dan cuka berasal dari daerah pegunungan di Asia Tenggara. Istilah sushi berasal dari bentuk tata bahasa kuno yang tidak lagi dipergunakan dalam konteks lain; secara harfiah, "sushi" berarti "itu (berasa) masam",[2] suatu gambaran mengenai proses fermentasi dalam sejarah akar katanya. Dasar ilmiah di balik proses fermentasi ikan yang dikemas di dalam nasi ialah bahwa cuka yang dihasilkan dari fermentasi nasi menguraikan asam amino dari daging ikan. Hasilnya ialah salah satu dari lima rasa dasar, yang disebut umami dalam bahasa Jepang.[3]
Lukisan sushi oleh Ichiyusai Hiroshige dari Zaman Edo.

Nigirizushi dikenal di Jepang sejak zaman Edo. Sebelum zaman Edo, sebagian besar sushi yang dikenal di Jepang adalah jenis oshizushi (sushi yang dibentuk dengan cara ditekan-tekan di dalam wadah kayu persegi).[4] Pada zaman dulu, orang Jepang mungkin kuat makan karena sushi selalu dihidangkan dalam porsi besar. Sushi sebanyak 1 kan (1 porsi) setara dengan 9 kan (9 porsi) sushi zaman sekarang, atau kira-kira sama dengan 18 kepal sushi (360 gram). Satu porsi sushi zaman dulu yang disebut ikkanzushi mempunyai neta yang terdiri dari 9 jenis makanan laut atau lebih.

Pada zaman Edo periode akhir, di Jepang mulai dikenal bentuk awal dari nigirizushi. Namun ukuran porsi nigirizushi sudah dikurangi agar lebih mudah dinikmati. Ahli sushi bernama Hanaya Yohei menciptakan sushi jenis baru yang sekarang disebut edomaezushi.[4] Namun ukuran sushi ciptaannya besar-besar seperti onigiri. Pada masa itu, teknik pendinginan ikan masih belum maju. Akibatnya, ikan yang diambil dari laut sekitar Jepang harus diolah lebih dulu agar tidak rusak bila dijadikan sushi.

Sampai tahun 1970-an sushi masih merupakan makanan mewah. Rakyat biasa di Jepang hanya makan sushi untuk merayakan acara-acara khusus, dan terbatas pada sushi pesan-antar. Dalam manga, sering digambarkan pegawai kantor yang pulang tengah malam ke rumah dalam keadaan mabuk. Oleh-oleh yang dibawa untuk menyogok istri yang menunggu di rumah adalah sushi. Walaupun rumah makan kaitenzushi yang pertama sudah dibuka tahun 1958 di Osaka, penyebarannya ke daerah-daerah lain di Jepang memakan waktu lama. Makan sushi sebagai acara seluruh anggota keluarga terwujud di tahun 1980-an sejalan dengan makin meluasnya kaitenzushi.

Keberhasilan kaitenzushi mendorong perusahaan makanan untuk memperkenalkan berbagai macam bumbu sushi instan yang memudahkan ibu rumah tangga membuat sushi di rumah. chirashizushi atau temakizushi dapat dibuat dengan bumbu instan ditambah nasi, makanan laut, tamagoyaki dan nori.

Sumber : Wikipedia.com

Label: , , , ,

Asal usul masakan Jepang

Orang Jepang mulai makan nasi sejak zaman Jomon. Lauknya berupa bahan makanan yang direbus (nimono), dipanggang, atau dikukus. Cara mengolah makanan dengan menggoreng mulai dikenal sejak zaman Asuka, dan berasal dari Semenanjung Korea dan Cina. Teh dan masakan biksu diperkenalkan di Jepang bersamaan dengan masuknya agama Buddha, namun hanya berkembang di kalangan kuil. Makanan biksu adalah masakan vegetarian yang disebut shōjin ryōri. Hewan peliharaan dan binatang buas seperti monyet dilarang untuk dijadikan bahan makanan. Di dalam literatur klasik Engishiki juga diceritakan tentang ikan hasil fermentasi yang disebut narezushi yang dipakai sebagai persembahan di Jepang bagian barat.

Sumber : Wikipedia.com

Label: , ,

Penyajian makanan

Makanan utama di Jepang terdiri dari nasi (kadang-kadang dicampur palawija), sup dan lauk. Lain halnya dari masakan Cina atau masakan Eropa, masakan Jepang tidak mengenal tahapan (course) dalam penyajian. Dalam budaya makan Eropa atau Cina, makanan disajikan secara bertahap, mulai dari hidangan pembuka, sup, hidangan utama, dan diakhiri dengan hidangan penutup. Masakan Jepang dihidangkan semuanya secara sekaligus. Dalam hal penyajian hidangan, dalam masakan Jepang tidak dikenal perbedaan antara tata cara penyajian di rumah dengan tata cara penyajian di restoran. Jamuan makan dan kaiseki merupakan pengecualian karena makanan disajikan secara bertahap.


Dalam hal menikmati makanan, masakan Jepang bisa dengan mudah dibedakan dari masakan Eropa atau masakan Cina. Rasa dicampur sewaktu makanan Jepang berada di dalam mulut. Asinan sayur-sayuran mungkin terasa terlalu asin kalau dimakan begitu saja, namun asinan terasa lebih enak ketika dimakan dengan nasi putih. Dalam masakan Jepang, bahan makanan tidak diolah secara berlebihan. Makanan harus mempunyai rasa asli bahan makanan tersebut. Cara memasak atau penyiapan makanan hanya bertujuan menampilkan rasa asli dari bahan makanan. Makanan juga sama sekali tidak dimasak dengan bumbu yang berbau tajam. Masakan Jepang tidak mengenal teknik memasak yang bisa merusak penampilan bahan dan kesegaran bahan makanan.


Juru masak masakan Jepang dituntut serba bisa dalam berbagai bidang. Mereka dituntut memiliki keahlian dalam pengolahan bahan makanan, pengetahuan tentang alat-alat makan, serta pemilihan suasana yang tepat untuk menikmati makanan. Masakan Jepang sangat berbeda dari masakan Perancis yang sangat maju dalam pembagian keahlian di dapur dan pelayanan terhadap tamu di ruang makan.


Peralatan makan untuk masakan Jepang umumnya dibuat dari keramik, porselen, atau kayu yang dipernis dengan urushi. Di rumah keluarga Jepang, setiap anggota keluarga memiliki mangkuk nasi dan sumpit sendiri, dan tidak saling dipertukarkan dengan milik anggota keluarga yang lain. Sumpit yang dipakai bisa berupa sumpit kayu, sumpit bambu, atau sumpit sekali pakai. Sebelum teknik pembuatan keramik dikenal di Jepang, sebagian besar alat makan dibuat dari kayu yang dipernis. Alat makan dari porselen umumnya diberi hiasan gambar-gambar yang berfungsi sebagai penghias hidangan.


Masakan Jepang memiliki aturan yang sangat longgar menyangkut bentuk alat makan dari keramik. Piring bisa saja berwarna gelap atau berbentuk persegi empat, sehingga sangat mencolok dibandingkan piring makanan Eropa atau Amerika. Alat makan untuk makanan Jepang terlihat sangat berbeda dengan alat makan untuk masakan Cina atau Korea. Masakan Cina menggunakan piring bundar dari porselen dengan hiasan sederhana, sementara masakan Korea memakai porselen putih tanpa hiasan atau alat makan dari logam.

Sumber : Wikipedia.com

Label: , , ,

Makanan Jepang

Masakan dan makanan Jepang tidak selalu harus berupa "makanan yang sudah dimakan orang Jepang secara turun temurun." Makanan orang Jepang berbeda-beda menurut zaman, tingkat sosial, dan daerah tempat tinggal. Cara memasak masakan Jepang banyak meminjam cara memasak dari negara-negara Asia Timur dan negara-negara Barat. Di zaman sekarang, definisi makanan Jepang adalah semua makanan yang dimakan orang Jepang dan makanan tersebut bukan merupakan masakan asal negara lain.

Dalam arti sempit, masakan Jepang mengacu pada berbagai berbagai jenis makanan yang khas Jepang. Makanan yang sudah sejak lama dan secara turun temurun dimakan orang Jepang, tapi tidak khas Jepang tidak bisa disebut makanan Jepang. Makanan seperti gyudon atau nikujaga merupakan contoh makanan Jepang karena menggunakan bumbu khas Jepang seperti shōyu, dashi dan mirin. Makanan yang dijual rumah makan Jepang seperti penjual soba dan warung makan kappō juga disebut makanan Jepang. Makanan yang mengandung daging sapi sering dianggap bukan masakan Jepang karena kebiasaan makan daging baru dimulai sejak Restorasi Meiji sekitar 130 tahun lalu. Menurut orang di luar Jepang, berbagai masakan dari daging sapi seperti sukiyaki dan gyudon juga termasuk makanan Jepang. Dalam arti luas, bila masakan yang dibuat dari bahan makanan yang baru dikenal orang Jepang ikut digolongkan sebagai makanan Jepang, maka definisi masakan Jepang adalah makanan yang dimasak dengan bumbu khas Jepang.

Masakan Jepang sering merupakan perpaduan dari berbagai bahan makanan dan masakan dari berbagai negara. Parutan lobak yang dicampur saus sewaktu memakan bistik atau hamburg steak, dan salad dengan dressing parutan lobak merupakan contoh perpaduan makanan Barat dengan penyedap khas Jepang. Saus spaghetti yang dicampur mentaiko, tarako, natto, daun shiso atau umeboshi merupakan contoh makanan Barat yang dinikmati bersama bahan makanan yang memiliki rasa yang sudah akrab dengan lidah orang Jepang. Bistik dengan parutan lobak sebenarnya tidak dapat disebut sebagai makanan Jepang melainkan bistik ala Jepang (wafū steak). Berdasarkan aturan ini, istilah wafū (和風 ,ala Jepang?) digunakan untuk menyebut makanan yang lazim ditemukan dan dimakan di Jepang, tapi dimasak dengan cara memasak dari luar Jepang.

Berdasarkan aturan wafū, beberapa jenis makanan sulit digolongkan sebagai makanan Jepang karena merupakan campuran antara makanan Jepang dan makanan asing:

  • Makanan Barat yang dicampur bahan makanan yang unik Jepang, seperti sarada udon (salad adalah makanan Barat tapi dicampur udon yang khas Jepang), kari, dan anpan (roti berasal dari Barat berisi ogura yang khas Jepang).
  • Makanan khas Jepang yang berasal dari luar negeri tapi dibuat dengan resep yang sudah diubah sesuai selera lokal, seperti ramen dan gyōza.
  • Makanan yang berdasarkan bahan dan cara memasak sulit diputuskan harus dimasukkan ke dalam kategori makanan Barat atau makanan Jepang, misalnya pork ginger dan butashōgayaki keduanya menunjuk pada makanan yang sama.

Sebagian besar ahli kuliner berpendapat masakan Jepang mudah sekali dibedakan dari masakan negara tetangga seperti masakan Korea dan masakan Cina. Walaupun demikian, sejumlah makanan Korea juga mendapat pengaruh dari masakan Jepang. Di Korea juga dikenal kimbab (futomakizushi), sup miso, dan takuan (asinan lobak) yang merupakan makanan khas Jepang.

Sumber : Wikipedia.com

Label: , ,

Selasa, 04 Mei 2010

Masakan Jepang Untuk Kesehatan

Jakarta - Masakan Jepang memang sudah populer di berbagai negara. Selain terkenal memakai bahan segar juga mempunyai cita rasa alami. Tak hanya itu bahan-bahan yang dipakai untuk memasak ternyata memiliki khasiat bagi kesehatan sejak ratusan tahun silam. Semuanya diungkap tuntas di buku yang satu ini!

Masakan Jepang memang sudah cukup terkenal sejak lama karena mengutamakan kesegaran bahan dan juga rempah-rempah pilihan yang banyak manfaatnya untuk kesehatan. Tidak hanya itu, beberapa jenis masakan masih diproses dengan cara tradisional sehingga cukup aman dari bahan-bahan tambahan yang berbahaya bagi kesehatan.

Di dalam buku Japanese Foods That Heal ini, diungkap secara rinci aneka bahan makanan yang dipakai sejak ratusan tahun silam oleh bangsa Jepang. Tak sekedar nama dan ciri-cirinya tetapi juga khasiat hebatnya bagi kesehatan.

Mulai dari miso, shoyu, jamur shiitake, mochi, tofu, mirin hingga teh Jepang. Ada juga penjelasan mengenai bahan yang masih asing di telinga kita. Sebut saja Kuzu, salah satu jenis akar-akaran seperti ginseng yang sangat baik dikonsumsi oleh para pria karena bisa membangkitkan stamina.

Disini juga dijelaskan kalau salah satu sup Jepang yang cukup terkenal, Miso, yang banyak manfaatnya bagi kesehatan. Seperti untuk mengurangi alergi, meningkatkan libido, mengurangi tekanan darah tinggi, osteoporosis dan masih banyak lagi. Bahkan bakteri baik yang terdapat didalamnya saat proses pembuatan mampu membunuh bakteri yang bersifat jahat.

Tiap cerita tentang bahan diikuti dengan resep-resep yang dibuat secara klasik dan tradisional. Setiap resep yang disajikan dalam buku ini cukup jelas dan diberikan beberapa penjelasan singkat tentang khasiat dan keunikan dari masakan tersebut. Cara membuatnya pun dijelaskan secara jelas dan mudah dimengerti bahkan untuk pemula sekalipun. Seperti Samurai Miso Soup, Creamy Curried Carrot Soup, atau Kyoto-Style Miso Soup yang mampu memulihkan tubuh yang sedang tak bersemangat.

Buku setebal 224 halaman yang ditulis oleh John & Jan Belleme ini disisipkan juga beberapa cerita tentang cara-cara pembuatan bahan-bahan yang sering digunakan dalam masakan Jepang seprti Brown Rice Syrup Melt, Umeboshi, atau acar Jepang, Amazake, dan juga Mi Jepang. Meskipun semua bahan-bahan tersebut sudah dapat dijumpai di supermarket, buku ini juga memberikan beberapa tips cara memilih bahan yang sudah jadi itu secara tepat.

Setiap uraian bahan dalam bab buku ini dilengkapi dengan penjelasan mengenai manfaat bahan buat kesehatan, bagaimana bahan dibuat secara tradisional, tips membeli bahan, cara memasak bahan plus resep-resepnya. Dengan demikian dijamin Anda tak bakal tersesat dalam memahami informasinya.

Bukan hanya ketrampilan memasak yang akan diasah tetapi juga pengetahuan bahan makanan Jepang terutama yang berkaitan dengan kesehatan juga didapat. Dengan pengantar lengkap tentang 'Food is Medicine' Anda bakal diajarkan memahami makanan sebagai obat. Jadi tak sekedar belanja bahan dan memasaknya serta rasanya enak. Makanan kembali diletakkan pada fungsi awalnya untuk menjaga kesehatan. Kalau Anda tergolong orang yang sangat teliti dalam menjaga kesehatan, buku ini layak anda miliki!

Japanese Foods That Heal
John & Jan Belleme
Tersedia di Seluruh toko buku Periplus
Rp 145.000,00


Sumber : DetikFood.com

Label: , ,